Round Up Komoditas Februari

Gegara RI & Rusia, Harga Batu Bara Melaju Bak Roller Coaster

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 28/02/2022 12:45 WIB
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara bergerak seperti roller coaster di bulan Februari. Indonesia membuat harga batu bara merosot di awal bulan, sementara Rusia membuat batu hitam ini terbang tinggi hingga nyaris memecahkan rekor.

Melansir data dari Refinitiv, di awal bulan ini batu bara acuan Ice Newcastle (Australia) sempat jeblok menyentuh US$ 187,5/ton setelah Indonesia membuka kembali ekspor yang membuat supply secara global bertambah.

Setelahnya harga batu bara perlahan kembali naik hingga akhirnya melesat pada pekan lalu setelah Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, yang membuat pasar cemas pasokan dari Negeri Beruang Merah itu akan tersendat.


Pada Kamis (25/2) batu bara sempat menyentuh US$ 274/ton sebelum akhirnya terkoreksi. Rekor tertinggi sepanjang masa berada di US$ 280/ton yang dicapai batu bara pada 5 Oktober tahun lalu.

Sepanjang bulan Februari hingga Jumat (26/2) harga batu bara sukses melesat lebih dari 25% ke US$ 251,5/ton.

Seperti diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan pelarangan ekspor batu bara sejak 1 Januari 2022 hingga 31 Januari 2022 ini. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Larangan ekspor tersebut sempat membuat harga baru bara meroket nyaris 55% di bulan Januari.

Tetapi dalam perjalannya, di bulan Januari beberapa perusahaan batu bara diizinkan untuk melakukan ekspor karena sudah memenuhi ketentuan suplai batu bara dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) 100%. Hal ini membuat kenaikan harga batu bara kemudian terkoreksi, sepanjang Januari penguatannya tercatat sebesar 31%.

Ekspor baru dibuka sepenuhnya pada 1 Februari lalu, yang membuat harga batu bara tertekan. Tetapi invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina pada pekan lalu membuat harga batu bara kembali terbang.

Indonesia dan Rusia memiliki peran penting bagi pasar batu bara dunia.

Berdasarkan data Worldometer, Indonesia dan Rusia merupakan produsen batu bara terbesar ke-lima dan ke-enam di dunia.

Sementara dari sisi ekspor, Indonesia menjadi yang terbesar, Rusia berada di urutan ketiga dunia di bawah Australia. Pada tahun 2019, ekspor Rusia mencapai 217 juta ton.
Sehingga, isu supply dari Indonesia dan Rusia bisa memberikan dampak yang signifikan ke harga batu bara.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT