
Hari Pertama Maret, Bursa Asia Berakhir Cerah Susul IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup cerah bergairah pada perdagangan Selasa (1/3/2022), di tengah masih memanasnya konflik Rusia dengan Ukraina hingga hari ini.
Indeks Nikkei Jepang ditutup melonjak 1,2% ke level 26.844.72, Hang Seng Hong Kong menguat 0,21% ke 22.761,71, Shanghai Composite China bertambah 0,77% ke 3.488,83, ASX 200 tumbuh 0,67% ke 7,096,5.
Berikutnya indeks Straits Times Singapura melompat 1,12% ke level 3.278,63, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terapresiasi 0,48% ke posisi 6.921,44.
Sementara untuk indeks KOSPI Korea Selatan pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur memperingati Hari Kemerdekaan.
Dari Australia, bank sentral (Reserve Bank of Australia/RBA) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0,1% pada hari ini atau sesuai dengan prediksi ekonom dalam polling Reuters.
Sementara itu di China, data indeks manajer pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) manufaktur China periode Februari 2022 versi NBS dilaporkan naik menjadi 50,2, dari sebelumnya pada Januari lalu di angka 50,1.
Sedangkan PMI manufaktur versi Caixin/Markit juga naik menjadi 50,4 dan kembali ke zona ekspansif, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 49,1.
PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi, dan di atas 50 berarti ekspansi.
Investor di Asia pada hari ini cenderung mengabaikan sentimen dari konflik Rusia-Ukraina yang hingga kini masih terjadi. Investor di Asia juga merespons positif dari dialog antar kedua negara eks Uni Soviet tersebut.
Pada hari ini, dialog antara Rusia-Ukraina telah berlangsung di Belarusia. Namun, pertemuan perdana pasca serangan Rusia itu belum membuahkan hasil gencatan senjata, namun hal ini menjadi langkah maju dari perdamaian.
Meski dialog perdana Rusia-Ukraina telah dilakukan, tetapi kondisi di Ukraina sendiri masih mencekam. Hal ini terlihat dari laporan dan satelit yang menunjukkan adanya konvoi panjang sekitar 65km dari pasukan militer Rusia menuju ke ibu kota Ukraina, Kyiv.
Gambar satelit diambil oleh Maxar Technologies pada Senin kemarin menunjukkan adanya konvoi truk lapis baja. Namun, sumber resmi belum mengkonfirmasi konvoi tersebut.
Selain itu, adanya gambar tambahan yang menunjukkan aktivitas militer di wilayah selatan Belarus, yang berbatasan dengan Ukraina dan merupakan negara sekutu Rusia, di mana adanya pengerahan pasukan darat dan unit helikopter penyerang darat terlihat pada gambar.
Sumber resmi juga belum mengkonfirmasi apakah unit-unit ini bersiap untuk bergabung dengan pasukan Rusia dalam serangan ke Ukraina. Kemarin, ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Belarus bersiap untuk membantu invasi Rusia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
