
Rusia Gempur Ukraina, Uang Rubel Hancur ke Titik Terendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Rusia, yaitu rubel, jatuh ke titik terendahnya setelah pemerintah Rusia menyatakan invasi militer ke Ukraina pada hari ini.
Dilansir dari CNBC International, Kamis (24/2/2022), serangan Rusia ke Ukraina membuat dolar Amerika Serikat (AS) langsung menguat lebih dari 10% terhadap rubel.
Sementara seluruh perdagangan sektor keuangan, mulai dari bursa saham hingga komoditas ditutup semua oleh pihak Rusia. Pada titik terendahnya, US$ 1 diperdagangkan 89,8903 rubel, dolar AS menguat 10,45% dari hari sebelumnya terhadap rubel.
Seperti diketahui, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan melakukan operasi militer terhadap Ukraina pada pagi ini. Diberitakan bahwa Rusia telah mengumpulkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina, ada sekitar 150 ribu pasukan yang disiagakan Putin.
Serangan Rusia ke Ukraina membuat pasar keuangan dunia rontok. Sementara harga komoditas seperti minyak mentah naik tinggi. Minyak jenis Brent menembus US$ 100/barel untuk pertama kalinya sejak 2014.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam KFC Lahir Lagi di Rusia, Sekarang Namanya Rostic's