Rusia-Ukraina Makin Panas! Bitcoin cs Berguguran Lagi

chd, CNBC Indonesia
Kamis, 24/02/2022 11:39 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto utama makin terkoreksi pada perdagangan Kamis (24/2/2022) pagi menjelang siang waktu Indonesia, di tengah tensi perang Rusia-Ukraina yang semakin nyata.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 11:00 WIB, koin digital (token) Terra yang sebelumnya sempat melonjak nyaris 7%, langsung berbalik terkoreksi meski masih tipis-tipis. Terra melemah tipis 0,05% ke level US$ 55,44/koin atau Rp 795.841/koin (asumsi kurs Rp 14.355/US$).

Sedangkan Bitcoin ambles 6,9% ke level US$ 35.193,01/koin atau Rp 530.937.188/koin, Ethereum ambruk 7,69% ke level US$ 2.418,09/koin (Rp 36.917.328/koin).


Sementara untuk koreksi token XRP, Cardano, Solana, dan Avalanche makin parah hingga berkisar 9%-10% pada perdagangan pagi menjelang siang hari ini.

Sumber: CoinMarketCap

Bitcoin dan kripto utama lainnya makin terkoreksi pada perdagangan pagi menjelang siang hari ini waktu Indonesia, di mana sebelumnya pada pagi hari ini sempat terkoreksi cenderung tipis di kisaran 1% hingga 2%.

Makin memanasnya situasi geopolitik Rusia dengan Ukraina beserta negara barat masih menjadi penyebab harga kripto utama kembali berjatuhan pada hari ini. Padahal pada perdagangan kemarin, harga kripto sempat bangkit karena investor cenderung melupakan sejenak sentimen dari konflik Rusia-Ukraina.

Pada Rabu malam waktu setempat, Presiden Rusia, Vladimir Putin berpidato dan disiarkan di televisi lokal, di mana Putin mengatakan akan melakukan operasi militer di Ukraina timur.

Hal ini dilakukannya sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia menambahkan bahwa Rusia tidak memiliki tujuan untuk menduduki negara itu. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada "rezim" Ukraina.

Di saat Putin sedang berpidato, terjadilah ledakan besar yang terdengar di Kyiv, Kharkiv, dan daerah lainnya di Ukraina. Tim CNN di Kharkiv, bahkan melaporkan mendengar "aliran ledakan keras yang terus-menerus" di beberapa wilayah di Ukraina.

Hal ini membuat Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mengutuk "serangan tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan" oleh Rusia di Ukraina saat ia bersumpah bahwa dunia akan meminta pertanggungjawaban pemerintah Rusia dan Presiden Vladimir Putin.

"Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia," kata Biden dalam sebuah pernyataan setelah Putin mengumumkan aksi militer terhadap Ukraina.

Meski begitu, Biden tetap akan berbicara kepada Rusia pada hari ini untuk mengumumkan langkah-langkah tambahan yang akan diambil Negeri Paman Sam di luar sanksi yang telah dijatuhkan kepada Rusia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Masa Depan Ekosistem Kripto Indonesia