Barat Proporsional Sikapi Rusia di Ukraina, IHSG Dibuka Hijau
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada pembukaan perdagangan Rabu (23/2/2022), di tengah terbatasnya respons Barat atas manuver Rusia di dua wilayah separatis Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka naik 16,6 poin (+0,24%) ke 6.878,625, dan selang 10 menit menjadi reli 40,8 poin (+0,59%) ke 6.902,768. Sebanyak 223 saham menguat, 150 lain melemah, dan 188 sisanya flat.
Nilai perdagangan menyentuh Rp 1,8 triliunan dengan melibatkan 3,2 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 202.000-an kali. Investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 59,88 miliar.
Saham yang mereka buru terutama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 69,2 miliar dan Rp 18 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah, di mana BBCA naik 2,22% ke Rp 8.075 sedangkan ARTO melemah 0,15% menjadi Rp 16.150/saham.
Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 25,2 miliar dan Rp 7,5 miliar. Keduanya bergerak berbeda arah di mana BMRI flat di Rp 7.875 sementara BUMI anjlok 6,06% menjadi Rp 62/unit.
Nilai transaksi terbesar dibukukan BBCA senilai Rp 230,5 miliar disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 208,6 miliar. PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) smenyusul dengan total nilai perdagangan Rp 188,7 miliar.
Penguatan IHSG terjadi di tengah tren pergerakan variatif bursa utama di Asia. Indeks bursa Malaysia memimpin reli dengan kenaikan sebesar 0,83%, diikuti indeks Shenzhen China yang menguat 0,61%. Sebaliknya, indeks Nikkei Jepang memimpin koreksi dengan tertekan 1,71%.
Tren variatif tersebut terjadi di tengah masih panasnya situasi di Ukraina, meski dalam skala yang terukur dan tidak berujung pada kontak senjata kedua kubu secara frontal. Rusia secara resmi mendukung kemerdekaan dua wilayah Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.
Tak hanya itu, Rusia juga mengirim tentara ke dua kawasan tersebut. Namun pasar menilai respons blok Barat terhadap aksi masih proporsional dan tidak mengarah pada peningkatan konflik bersenjata sehingga masih berani memburu aset berisiko tinggi seperti saham.
Pekan lalu, Menteri Luar (Menlu) Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah mengingatkan bahwa pengakuan kedaulatan kedua wilayah Ukraina tersebut akan memicu respons yang keras dan cergas dari AS dengan berkoordinasi penuh bersama para sekutunya.
Pasar juga masih memantau perkembangan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Mengacu kepada perangkat FedWatch milik CME Group, investor di AS bertaruh ada 100% peluang The Fed menaikkan suku bunga acuan setelah pertemuan Maret.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)