
Waduh! Rusia-Ukraina Panas, Harga Minyak Nyaris US$ 100/Barel

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini bergerak nyaris menyentuh US$ 100/barel. Ini disebabkan karena makin panasnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Ancaman sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya kepada Rusia makin membuat harga minyak makin naik tinggi
Dilansir dari AFP, Selasa (22/2/2022), harga minyak Brent North Sea sempat bergerak mencapai US$ 99,5/barel, atau angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
"Krisis yang makin intensif antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan kekhawatiran adanya gangguan pasokan minyak dari Rusia selaku eksportir minyak terbesar kedua di dunia," ujar Victoria Scholar, Kepala Investasi dari Interactive Investor.
Sebagai informasi, Rusia saat ini juga merupakan produsen gas terbesar di dunia.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan pihaknya menunda proyek pipa gas Nord Stream 2 sebagai respons dari rencana Rusia membelah Ukraina menjadi dua.
"Saya percaya, perlu untuk mengambil keputusan yang sudah lama tertunda, untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk," katanya menyebut dua kelompok pemberontak yang menguasai wilayah Ukraina Timur," ujar Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga telah meminta agar proyek pipa gas tersebut ditunda segera. Seperti diketahui, proyek Nord Stream 2 ini merupakan proyek pipa yang akan mengantarkan gas dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik.
(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Turun Gunung di Konflik Rusia - Ukraina, Harga Minyak Memanas