Raih Rp 2,5 T, Obligasi & Sukuk WIKA Oversubscribed 1,5 Kali

Market - Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 February 2022 13:35
WIKA (detikcom/Rengga Sancaya) Foto: WIKA (detikcom/Rengga Sancaya)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 1,5 kali dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan (PUB) II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022.

Dari penawaran tersebut, perseroan menghimpun total dana sebesar Rp 2,5 triliun yang terdiri dari obligasi sebesar Rp 1,75 triliun dan sukuk sebesar Rp 750 Miliar.

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, kelebihan permintaan tersebut menandakan tetap tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja WIKA yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan tetap optimistis untuk terus bertumbuh di masa mendatang.

PUB II WIKA Tahap II ini menjadi langkah strategis perseroan untuk memperbaiki debt profiling serta penyediaan modal kerja.

"Dana yang diperoleh lewat obligasi akan digunakan untuk mengubah pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang, sehingga sesuai dengan karakteristik proyek WIKA yang mayoritas merupakan proyek multiyears. Dengan demikian, rasio utang perusahaan tetap terjaga dalam kondisi sehat," kata Direktur Utama WIK, Agung Budi Waskito, dalam keterangan resmi, Selasa (22/2/2022).

Sejalan dengan itu, dana yang didapat dari sukuk akan digunakan untuk modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal.

"Dengan tambahan modal kerja ini, WIKA memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk menyelesaikan proyek yang dipercayakan kepada WIKA sekaligus berpeluang untuk mendapatkan proyek-proyek baru," ungkapnya.

Seperti diketahui, emiten bersandi WIKA ini menerbitkan obligasi seniali Rp 1,75 triliun dan sukuk mudharabah sebesar Rp 750 miliar.

Obligasi tersebut diterbitkan dalam tiga seri. Seri A senilai Rp 593,95 miliar dengan tingkat bunga 6,5% per tahun, seri B senilai Rp 425,15 miliar dengan kupon 7,75% per tahun dan seri C senilai Rp 730,90 miliar da kupon 8,3% per tahun.

Seluruh dana dari obligasi untuk pembayaran sebagian utang jangka pendek. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang berakhir pada 30 September 2021, WIKA memiliki nilai utang yang akan jatuh tempo kurang dari setahun senilai Rp 545,93 miliar untuk pinjaman jangka menengah dan panjang.

Selain itu, ada juga utang jangka menengah dan panjang senilai Rp 7,62 triliun yang ada di pos liabilitas jangka panjang. Selain itu, masih ada utang obligasi senilai Rp 5,70 triliun dan utang sukuk mudharabah sebesar Rp 1,75 triliun.

Obligasi ini merupakan tahap kedua dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) II dengan target dana yang dihimpun Rp 3,5 triliun. Sebelumnya di 2021 perusahaan telah menerbitkan obligasi tahap pertama sebesar Rp 1,75 triliun.

Untuk sukuk, akan diterbitkan dalam tiga seri, yakni seri A dengan emisi Rp 412,90 miliar dengan bagi hasil Rp 6,5%, seri B senilai Rp 176,05 miliar dan bagi hasil 7,75%, dan seri C senilai Rp 161,05 miliar dan bagi hasil 8,3%.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Duh, Laba Wijaya Karya (WIKA) Anjlok 36% Pada 2021


(sys/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading