
Konflik Ukraina Kian Terbuka, IHSG Dibuka Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbanting pada pembukaan perdagangan Senin (21/2/2022), menyusul memanasnya konflik di Ukraina dengan pengakuan Rusia atau dua wilayah separatis Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka turun 16,9 poin (-0,25%) ke 6.879,819, dan selang 5 menit menjadi minus 13,65 poin (-0,2%) ke 6.889,318. Sebanyak 181 saham melemah, 165 lain menguat, dan 194 sisanya flat.
Nilai perdagangan menyentuh Rp 701 miliaran dengan melibatkan 1,4 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 104.000-an kali. Namun, investor asing masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 7,44 miliar.
Saham yang mereka buru terutama PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 19,2 miliar dan Rp 6,5 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, di mana ARTO melesat 2,81% ke Rp 16.450 sedangkan BBRI melemah 0,89% menjadi Rp 4.450/saham.
Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 7,3 miliar dan Rp 7,2 miliar. Keduanya tertekan masing-masing sebesar 0,31% ke Rp 7.925 dan 0,69% menjadi Rp 4.350/unit.
Nilai transaksi terbesar dibukukan ARTO senilai Rp 78,4 miliar disusul BBCA sebesar Rp 48 miliar. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) smenyusul dengan nilai perdagangan total Rp 41,2 miliar.
Koreksi IHSG terjadi di tengah koreksi seluruh bursa utama di Asia. Indeks Hangseng Hong Kong memimpin dengan koreksi sebesar 2,17%, diikuti Nikkei Jepang yang anjlok 1,96% serta indeks Shenzhehn China sebesar 1,66%.
Koreksi terjadi di tengah meningkatnya konflik di Ukraina. Rusia secara resmi memberikan dukungan kemerdekaan kepada dua wilayah Ukraina yang bergolak, yakni Donetsk dan Luhansk.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun segera mengirimkan tentaranya ke dua wilayah tersebut, untuk membela kelompok separatis yang selama beberapa hari terakhir dihujani mortar dan bom oleh tentara Ukraina.
Pekan lalu, Menteri Luar (Menlu) Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken telah mengingatkan bahwa pengakuan kedaulatan kedua wilayah Ukraina tersebut akan memicu respons yang keras dan cergas dari AS dengan berkoordinasi penuh bersama para sekutunya.
Menlu Ukrainia Dmytro Kuleba pun mengajukan pertemuan darurat di forum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, sejauh ini belum ada jawaban resmi dari 15 anggota Dewan Keamanan (DK) PBB di mana Rusia menjadi salah satu anggotanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1