Aksi Putin Dongkrak Harga Minyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak tidak kompak pada perdagangan pagi hari ini. Harga brent melesat, tetapi light sweet malah terpangkas.
Pada Selasa (22/2/2022) pukul 07:23 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 95,39/barel. Melonjak 1.98% dibandingkan sehari sebelumnya.
Namun harga light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) tercatat US$ 91,07/barel. Turun 0,75%. Sepertinya koreksi harga minyak light sweet lebih disebabkan oleh pasar keuangan Amerika Serikat (AS) yang tutup memperingati Hari Presiden.
Perkembangan friksi Rusia-Ukraina masih menjadi latar belakang penggerak harga minyak. Presiden Rusia Vladimir Putin memberi pengumuman yang mengejutkan.
Malam tadi waktu Indonesia, Putin berpidato di hadapan televisi nasional. Salah satu hal yang dibicarakan Putin adalah pengakuan Rusia terhadap dua wilayah yang ingin memisahkan diri dari Ukraina, Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
"Saya menilai perlu untuk segera mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Saya akan meminta Dewan Federasi Rusia untuk mendukung keputusan ini dan meratifikasi persahabatan serta bantuan kepada dua republik tersebut.
"Kami meminta siapapun yang sedang berkuasa di Kyiv untuk mengakhiri kekerasan. Jika tidak, semua tanggung jawab dan darah yang tertumpah ada di tangan rezim penguasa Ukraina," tegas Putin, sebagaimana diwartakan Reuters.
Perkembangan ini membuat negara-negara Barat geram. Jens Stoltenberg, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), menyebut langkah ini sebagai awal dari invasi Rusia ke Ukraina. Belanda, Inggris, dan Uni Eropa adalah beberapa pihak yang bakal memberikan sanksi kepada Rusia atas pengakuan kedaulatan Donestk dan Luhansk.
Pelaku pasar khawatir salah satu sanksi kepada Rusia adalah larangan ekspor. Padahal Rusia adalah salah satu produsen dan eksportir utama minyak dunia.
Sanksi larangan ekspor bisa membuat minyak dari Negeri Beruang Merah tidak bisa masuk ke pasar global. Akibatnya, harga pun melesat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak
