Investor Kembali Memburu SBN, Yield Mayoritas SBN Melemah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
22 February 2022 00:13
Sun, Ilustrasi Oligasi
Foto: Sun, Ilustrasi Oligasi

Jakarta, CNBCIndonesia - Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Senin (21/2/2022) awal pekan ini, karena investor masih menimbang sentimen eksternal dari ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina beserta Amerika Serikat (AS).

Mayoritas investor ramai memburu obligasi pemerintah pada hari ini, ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh tenor SBN. Hanya SBN bertenor 20 tahun yang cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan kenaikan yield dan pelemahan harga.

Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 20 tahun naik 0,3 basis poin (bp) ke level 6,91%.

Sedangkan untuk yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara melemah 0,8 bp ke level 6,494%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Investor masih mencerna sentimen eksternal dari ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina beserta AS, di mana hingga Minggu kemarin, tensi politik kedua negara pecahan Uni Soviet tersebut masih memanas.

Tetapi pada hari ini, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden AS, Joe Biden telah menyatakan mencapai kesepakatan mengenai prinsip stabilitas dan keamanan di Eropa.

Kedua belah pihak dikabarkan akan bertemu kembali pada 24 Februari antara Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, untuk memulai pembicaraan mencari solusi diplomatik.

Meski investor kembali memburu SBN pada hari ini, tetapi di pasar saham dalam negeri, yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu bertahan di zona hijau meski penguatannya cenderung terpangkas.

Di lain sisi, sentimen dari pasar keuangan Amerika Serikat (AS) cenderung minim pada hari ini karena pasar keuangan Negeri Paman Sam tidak dibuka hari ini karena sedang libur memperingati hari kelahiran George Washington. Pasar obligasi pemerintah AS (Treasury) pun juga tidak dibuka pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar SBN Masih Diburu Investor, Yieldnya Turun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular