Internasional

Biden Setuju Ajakan Diplomasi Macron, Putin Ngotot Perang?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
21 February 2022 12:30
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6/2021) waktu setempat. (AP/Patrick Semansky)
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Jenewa, Swiss, Rabu (16/6/2021) waktu setempat. (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah diplomasi menit terakhir yang dirancang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Minggu tampaknya memberikan beberapa harapan baru untuk resolusi damai di Ukraina karena pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden akan bersedia mempertimbangkan pembicaraan langsung dengan mitranya dari Rusia selama Rusia tidak melakukan invasi.

Pejabat Gedung Putih mengatakan kemungkinan pertemuan puncak antara Biden dan Presiden Rusia Vladimir V. Putin hanya akan diadakan setelah pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara, yang dijadwalkan untuk akhir pekan ini.

Meski banyak pejabat AS dan pihak intelijen mengatakan bahwa semua bukti menunjukkan Rusia masih berniat untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari mendatang, tetapi kemungkinan tawaran diplomatik yang muncul setelah Macron berbicara melalui telepon pada Minggu pagi dengan Putin dan kemudian menelepon Biden, merupakan indikasi bahwa Biden dan sekutu di Eropa belum menyerah untuk meyakinkan Putin bahwa biaya invasi terlalu tinggi.

Dalam sebuah pernyataan kepada media, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Biden "pada prinsipnya setuju" atas gagasan pembicaraan dengan Putin dan mengatakan bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mengejar diplomasi "sampai saat invasi dimulai."

"Kami selalu siap untuk diplomasi. Kami juga siap untuk menjatuhkan konsekuensi cepat dan berat jika Rusia memilih perang. Dan saat ini, Rusia tampaknya melanjutkan persiapan untuk serangan skala penuh di Ukraina segera," kata Psaki dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam waktu setempat.

Ajakan diplomasi Macron ke Rusia dimulai dengan panggilan telepon Minggu pagi bersama Putin, di mana kedua pemimpin sepakat tentang "perlunya memprioritaskan solusi diplomatik untuk krisis saat ini" dan untuk segera mengamankan gencatan senjata di Ukraina timur, menurut pernyataan dari kantor Macron.

Pernyataan itu menambahkan bahwa, "jika persyaratan terpenuhi," jalur diplomatik harus memungkinkan "pertemuan di tingkat tertinggi untuk menentukan perdamaian dan ketertiban baru di Eropa."

Presiden Prancis kemudian berbicara dengan Mr Biden melalui telepon.

Pernyataan kedua dari kantor Macron mengatakan bahwa presiden Prancis telah mengusulkan pertemuan puncak antara Biden dan Putin "dan kemudian dengan pemangku kepentingan terkaituntuk membahas keamanan dan stabilitas strategis di Eropa."

Pernyataan tersebut tidak merinci siapa saja pemangku kepentingan yang akan diajak.

Namun hingga saat ini, masih belum jelas seberapa signifikan upaya baru untuk mencegah perang besar di Eropa.

Kremlin memberi sinyal optimisme terbatas akan upaya diplomasi. Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan setelah pembicaraan telepon antara Putin dan Macron, dikatakan bahwa negara-negara Barat mendorong pemerintah Ukraina ke "solusi militer" dari konfliknya dengan separatis yang didukung Rusia di wilayah timur.

Pemerintah Ukraina di Kyiv menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk melancarkan serangan terhadap wilayah separatis, tetapi para pemimpin separatis selama akhir pekan memulai "evakuasi" perempuan dan anak-anak, mengklaim bahwa serangan semacam itu sudah dekat.

Menteri Luar Negeri Antony J. Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey V. Lavrov, dijadwalkan bertemu minggu depan, tetapi Amerika Serikat juga akan membatalkan pertemuan itu, jika pasukan Rusia melintasi perbatasan ke Ukraina sebelum pertemuan dimulai.

Para pejabat Amerika mengatakan sulit mengartikan niat Putin karena dia mengumpulkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina. Mereka mengatakan dia telah menyembunyikan rencananya bahkan dari para penasihatnya yang paling senior.


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Sejarah Panjang Gejolak Politik Ukraina, Sejak 1991

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular