Terima Kasih BI! Rupiah Sungguh Perkasa Hari Ini

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
21 February 2022 12:15
penukaran uang, rupiah
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini (21/2/2022) setelah sempat terkoreksi pekan lalu, di mana tensi di Eropa Timur masih menjadi faktor utama yang membuat pasar volatil.

Melansir data dari Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan terkoreksi 0,1% di Rp 14.340/US$. Namun, Mata Uang Garuda berbalik arah dan menguat 0,07% ke Rp 14.315/US$ pada pukul 11:00 WIB.

Pergerakan dolar AS sedang melemah di pasar spot hari ini sebanyak 0,15% di US$ 95,895. Pergerakan tersebut mencerminkan bahwa investor dunia masih cemas akan tensi yang terjadi di Ukraina dan beralih ke aset safe haven. Terbukti dengan harga komoditas emas dunia melonjak.

Memanasnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina memasuki babak baru, Presiden AS Joe Biden setuju untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dinilai menjadi usaha terakhir diplomasi untuk menghentikan invasi Rusia.

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa pertemuan antara kedua Presiden tersebut bisa terjadi setelah pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang akan digelar pekan ini.

"Presiden AS telah berulang kali mengatakan bahwa kami akan tetap menempuh jalur diplomasi hingga invasi dimulai dan Presiden AS setuju mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia dengan syarat invasi belum terjadi," tutur Jen Psaki dikutip dari CNBC International.

Rencana pertemuan tersebut mengacu kepada peringatan Gedung Putih bahwa invasi Rusia bisa terjadi kapan saja sebab Rusia telah membangun tentara militernya dari perbatasan utara dan timur Ukraina dengan total pasukan mencapai 190,000 orang.

Pada Jumat (18/2/2022), Bank Indonesia (BI) membuat perjanjian bilateral dengan Reserve Bank of Australia untuk memperbaharui perjanjian swap bilateral dalam mata uang lokal masing-masing negara (Bilateral Currency Swap Arrangement/BCSA) yang berlaku sejak 18 Februari 2022. Perjanjian tersebut memungkinkan dilakukannya pertukaran dalam mata uang lokal masing-masing negara senilai AUD$10 miliar dan Rp 100 triliun.

Sebagai informasi, BCSA merupakan bentuk kerja sama keuangan bilateral yang lazim dilakukan oleh bank sentral dna memungkinkan suatu bank untuk mendapatkan valuta asing dengan cara saling mempertukarkan mata uang lokal masing-masing negara.

Perjanjian kerja sama ini ditujukan untuk mendorong perdagangan bilateral antara Australia dan Indonesia dalam rangka pembangunan ekonomi kedua negara, khususnya untuk mendukung penyelesaian transaksi perdagangan dalam mata uang lokal masing-masing negara. Selain dengan Australia, Bank Indonesia juga melakukan kerja sama keuangan dengan bank sentral lain di beberapa negara di kawasan.

Perjanjian kerja sama BCSA Bank Indonesia dan Reserve Bank of Australia ditandatangani oleh Gubernur Perry Warjiyo dan Gubernur Philip Lowe. Perpanjangan perjanjian tersebut juga mencerminkan terus berlangsungnya penguatan kerja sama antara Bank Indonesia dan Reserve Bank of Australia.

Perjanjian tersebut berhasil mendorong penguatan rupiah hari ini, di tengah tensi geopolitik Rusia-Ukraina masih menghantui pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular