
Resah Gegara Konflik Rusia-Ukraina, Harga Kripto Ikut Tiarap!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga aset kripto turun pada hari Jumat karena para pedagang bereaksi terhadap sentimen negatif dari risiko geopolitik.
Pejabat AS terus memperingatkan bahwa Rusia akan menyerang Ukraina dalam beberapa hari ke depan, menambahkan bahwa prospek untuk mencegah perang mulai kembali redup. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk menginvasi Ukraina. Sementara itu, Rusia membantah rencana untuk menyerang Ukraina dan menggambarkan kekhawatiran global sebagai "histeria."
Bitcoin (BTC) tercatat turun 2% selama 24 jam terakhir pada pukul 04.00 WIB, dan juga sempat turun sesaat di bawah US$ 40.000 untuk pertama kalinya dalam dua minggu. Sementara itu, koin kripto populer lain seperti ether (ETH) dan solana (SOL) turun sebanyak 4% selama 24 jam terakhir.
"Kinerja kripto pada minggu lalu menunjukkan kepada kita bahwa ada sedikit ruang untuk berpuas diri mengenai salah satu tema utama yang memengaruhi pasar saat ini," David Duong, kepala penelitian di Coinbase Institutional, dilansir Coindesk.
"Konflik terbuka berpotensi memengaruhi hashrate bitcoin, yang dapat memperburuk reaksi pasar spontan yang lebih lemah untuk aset berisiko tinggi seperti crypto."
Awal bulan ini, Coinbase melalui cuitan di Twitter menyebut bahwa mereka melihat aliran masuk bersih ke stablecoin (aset cadangan kripto) senilai total US$ 3,5 miliar antara November 2021 dan Januari 2022 karena volatilitas pasar meningkat. Itu menandakan investor ramai-ramai memindahkan asetnya ke tempat yang lebih aman di bursa Coinbase.
Meski demikian, inflow tersebut menurut Coinbase tidak dapat menjadi justifikasi akan pengulangan bear market kripto 2018.
Perbandingan harga aset kripto dan beberapa instrumen finansial lainnya.
- Bitcoin (BTC): US$ 40.093, −2.37%
- Ether (ETH): $2797, −4.16%
- S&P 500: $4349, −0.71%
- Emas: US$ 1.898 per troy ounce, −0.16%
- Ten-year Treasury yield: 1.93%
Penurunan baru-baru ini pada imbal hasil 10-year Treasury diharapkan bisa menjadi positif jangka pendek untuk aset spekulatif seperti cryptocurrency.
Korelasi Bitcoin dengan harga saham tetap tinggi dalam jangka pendek, yang berarti lonjakan harga bisa bersifat sementara jika hambatan ekonomi makro dan geopolitik terus berlanjut.
Sejauh bulan ini, volume perdagangan bitcoin di bursa spot utama masih lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Peningkatan aktivitas perdagangan diharapkan dapat terjadi terutama jika terjadi perubahan harga yang tajam.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Guncangan Besar Pasar Kripto Membuat Harga Bitcoin Anjlok