Investor Pantau Perbatasan Ukraina, Wall Street Dibuka Merah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (18/2/2022) di tengah sikap investor yang memantau perkembangan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 60 poin (-0,2%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 15 menit menjadi minus 87,99 poin (-0,26%) ke 34.224,04. S&P 500 surut 5,82 poin (-0,13%) ke 4.374,44 dan Nasdaq turun 33,89 poin (-0,25%) ke 13.682,82.
Investor terus memantau perkembangan tensio antara Rusia dan Ukraine. Media yang dikendalikan pemerintah Ukrainia dan Rusia pada Jumat saling melempar tuduhan mengenai pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.
Ukraina pada Kamis menuduh kelompok separatis pro-Rusia menyerang desa di perbatasan. Sementara di AS Menteri Luar Negeri Antony Blinken di depan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai situasi di Ukraina adalah "momen yang berbahaya."
Wall Street berupaya pulih dari koreksi 600 poin pada Kamis kemarin, menjadi koreksi harian terbesar sejak akhir November. Indeks S&P 500 anjlok lebih dari 2% dan memangkas reli beruntun selama, sementara Nasdaq turun 2,9%.
"Pasar cenderung bereaksi berlebih merespons kejadian geopolitis," tutur analis Credit Suisse Andrew Garthwaite dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Investor juga merespons pernyataan Presiden bank sentral (Federal Reserve/The Fed) St. Louis James Bullard, yang menilai aksi tersebut agresif, mengingatkan bahwa inflasi bisa tak terkendali jika tidak ada kenaikan suku bunga acuan.
Dow Jones sepanjang pekan ini melemah 1,2%, sementara S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing sebesar 0,9% dan 0,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)