
Sempat Sentuh All Time High, IHSG Tutup Sesi 1 di 6.889,69

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berayun turun naik pada perdagangan sesi pertama Jumat (18/2/2022). Rupiah sendiri melemah terhadap dolar Amerika setelah bank sentral Amerika memainkan besaran suku bunga.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG hari ini dibuka pada angka 6.837,519 dan segera teretkan pada pukul 09.00 di angka 6.818,95. Namun beberapa menit kemudian menguat lagi pada angka 6.852,000 pada pukul 09.25. Setelahnya IHSG berayun ke atas dan sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa pada 6.891,021.
Pada pukul 10.30 IHSG sudah berada di angka 6.883.609. Setelahnya terus berayun pelan dalam zona hijau sekitar pukul 11.00. IHSG hari ini berakhir dengan baik di angka 6889,690 atau menguat 54,573 poin (-0,80%) pada pukul 11:30 WIB.
Mayoritas saham tertekan hari ini mencapai sebanyak 281 unit, sedangkan yang menguat hanya 179, sementara 209 sisanya flat. Nilai perdagangan hari ini berada di angka Rp 6,667 triliun dengan melibatkan 16,369 miliaran saham yang berpindah tangan 947.357 kali. Investor asing hari ini mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 298,21 miliar.
Saham Terjual/Saham yang mereka jual ke luar terutama adalah PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 34,0 miliar dan Rp 15,5 miliar. Keduanya drop, masing-masing sebesar 0,77% dan 6,25% dengan harga saham Rp 258 dan Rp 75/saham.
Disusul PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dengan penjualan bersih sebesar Rp 14,9 triliun dengan harga saham Rp 765/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka buru untuk dibeli terutama adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 563,7 miliar dan Rp 445,4 miliar. Masing-masing naik sebesar 7,97% dan naik 0,45%. Dengan harga saham Rp 2.100 dan Rp15.425 per saham.
Di antara jajaran saham yang anjlok antara lain Bank Trimuda Nuansa Citra Tbk (TBCA) dan PT Wahana Intii Makmur Tbk (NASI) yang memimpin penurunan 90 poin atau 6,95% dan 28 poin atau 6,64%. Dengan harga saham masing-masing Rp 1.205 dan Rp 394/saham.
Koreksi IHSG terjadi di tengah tren pelemahan bursa utama Asia yang melemah di indeks Nikkei Jepang dan Hang Seng (Hongkong) melemah masing-masing sebesar 0,25% dan 0,48%. Penguatan terjadi Shanghai Composite Index dan Straits Times Index (Singapura) masih menguat tipis, sebesar 0,01% dan 0,04.
Sementara, indeks Dow Jones Industrial pagi tadi menguat 0,59%, dan Dollar Index menguat 0,01%. Sementara itu FTSE 100 Index London dan Xetra Dax Frankfurt terbanting hingga 0,87% dan 0,67%.
Mayoritas saham emiten produsen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menghijau pada awal perdagangan hari Jumat (18/2/2022) ini. Saham-saham tersebut melanjutkan tren kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.
Sektor keuangan, sektor berbasis komoditas (energi, bahan baku, dan perkebunan), sektor infrastruktur, dan kesehatan diperkirakan menjadi andalan pasar saham Indonesia sepanjang 2022 ini.
Sementara itu nasib rupiah lagi tak mujur hari ini. Rupiah terhenti penguatannya, setelah 3 hari beruntun menang dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar rupiah malah jeblok dan berlanjut pada perdagangan Jumat hari ini.
Isu kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) masih menjadi perhatian. Presiden The Fed St. Louis, James Bullard kemarin sekali lagi menegaskan perlu tindakan yang cepat agar mampu mengendalikan inflasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1