
Bukalapak Punya Dirut Baru, Apa Kabar Saham BUKA?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten e-commerce, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) masih loyo setidaknya sepanjang pekan ini.
Para investor di pasar saham tampaknya tidak terlalu merespons kabar pengangkatan Willix Halim sebagai Direktur Utama BUKA yang anyar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu lalu (16/2).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.07 WIB, harga saham BUKA masih stagnan di Rp 378/unit, dengan nilai transaksi Rp 9,63 miliar dan volume perdagangan 25,53 juta saham.
Pada saat pengumuman pengangkatan Willix Halim pada Rabu (16/2), harga BUKA tercatat ditutup naik 1,60%. Namun, dalam sepekan, saham BUKA turun 2,07%.
Sementara, dalam sebulan tercatat naik tipis 0,53%. Adapun, sejak awal tahun (ytd), saham emiten yang melantai di bursa sejak 6 Agustus 2021 ini anjlok 12,09%.
Sejak melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada tahun lalu di harga Rp 850/unit, harga saham BUKA memang cenderung melorot.
Setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di Rp 1.110/unit pada debut hari kedua (9 Agustus 2021), harga saham BUKA cenderung bergerak menuruni 'bukit'.
Bahkan, harga saham BUKA sempat menyentuh level terendah sepanjang masa di Rp 322/unit pada penutupan pasar 27 Januari 2022.
Mengenai kinerja keuangan, hingga September 2021, BUKA berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 42% year-on-year (yoy) dari Rp 948,4 miliar menjadi Rp 1,35 triliun.
Namun, kenaikan pendapatan juga dibarengi dengan peningkatan beban pokok pendapatan yang melesat hampir 2,3x dari Rp 90,98 miliar menjadi Rp 208,4 miliar per September tahun lalu.
Selain beban pokok pendapatan yang meningkat fantastis, beban penjualan dan pemasaran BUKA juga mengalami peningkatan dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,32 triliun atau naik 21% yoy.
Peningkatan beban penjualan dan pemasaran ini paling banyak dikontribusikan oleh mitra dan subsidi fitur yang menyumbang 66% dari total ongkos marketing and selling BUKA. Angkanya pun naik 85% yoy pada periode yang sama.
Atas capaian kinerja tersebut BUKA masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,13 triliun pada September 2021. Rugi bersih yang dialami BUKA membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,38 triliun.
Willix Hallim Gantikan Rachmat Kaimuddin
Sebelumnya, pada Rabu (16/2), dalam RUPSLB, Willix Halim diangkat menjadi pucuk pimpinan Bukalapak menggantikan Rachmat Kaimuddin yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Selain itu, rapat ini juga menyetujui penunjukan Victor Putra Lesmana dan Howard Nugraha Gani untuk masuk ke dalam Jajaran Direksi PT Bukalapak.com, Tbk. Adapun Teddy Nuryanto Oetomo dan Natalia Firmansyah akan tetap menjabat sebagai Direktur Bukalapak.
Dengan begitu, susunan Jajaran Direksi PT Bukalapak.com adalah sebagai berikut:
● Direktur Utama: Willix Halim
● Direktur: Teddy Nuryanto Oetomo
● Direktur: Natalia Firmansyah
● Direktur: Howard Nugraha Gani
● Direktur: Victor Putra Lesmana
Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen Bukalapak, Bambang Brodjonegoro menyampaikan, dengan susunan jajaran direksi terbaru ini, Bukalapak akan senantiasa memanfaatkan momentum positif dalam performa bisnisnya demi terus bertumbuh secara berkelanjutan dan mencapai profitabilitas.
Selain itu, manajemen juga mengucapkan terima kasih kepada Rachmat Kaimuddin atas kontribusi, masukan, dan arahan selama menjadi Direktur Utama Bukalapak.
"Kami optimistis bahwa Willix Halim akan dapat meneruskan kepemimpinan Rachmat Kaimuddin di Bukalapak dengan terus mengembangkan Perseroan menjadi perusahaan publik yang kokoh secara finansial, berkembang secara berkelanjutan, serta membawa dampak yang signifikan bagi seluruh masyarakat Indonesia," kata Bambang, dalam keterangan resmi, Rabu (16/2/2022).
Selain itu, seluruh jajaran komisaris dan direksi Bukalapak menyambut baik bergabungnya Victor Lesmana dan Howard Gani.
"Pencapaian yang luar biasa dari Victor dan Howard dalam membawa Bukalapak menjadi pemimpin digitalisasi UMKM menjadikan keduanya pilihan yang tepat untuk terus meningkatkan pencapaian ini," katanya.
Seperti diketahui, Willix bergabung dengan Bukalapak sebagai Chief Operating Officer Bukalapak pada tahun 2016 dan menjadi salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan Bukalapak menjadi Unicorn.
Willix juga berkontribusi dalam mengembangkan Mitra Bukalapak hingga menjadi pemimpin pasar O2O (Online to Offline), dan memperluas variasi produk dan layanan digital Bukalapak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukalapak Tetapkan Harga MESOP II Jadi Rp 189 Per Saham