Situasi Masih Tak Menentu, IHSG Dibuka Berayun ke Zona Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 17/02/2022 09:23 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berayun ke zona merah di pembukaan perdagangan Kamis (17/2/2022), melanjutkan reli kemarin di tengah ekspektasi meredanya ketegangan di Ukraina.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka naik 7,76 poin (+0,06%) pada pukul 09:00 WIB, dan selang 20 menit berbalik menjadi minus 0,12% (7,79 poin) ke 6.845. Investor asing pun berbalik mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 45 miliar.

Saham yang dilego terutama adalah PT Bank Ralyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 25,3 miliar dan Rp 14,9 miliar. Keduanya turun masing-masing sebesar 0,68% ke Rp 4.390 dan 1,25% menjadi Rp 7.875/unit.


Sebaliknya, saham yang masih mereka buru terutama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 6,3 miliar dan Rp 2,7 miliar. Keduanya bergerak berlawanan, dengan reli TLKM sebesar 0,45% ke Rp 4.410 dan koreksi BBI sebesar 0,94% menjadi Rp 7.875/saham.

Nilai perdagangan berangkat di angka Rp 1,1 triliunan dengan melibatkan 2,9 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 169.000-an kali. Mayoritas saham menghijau yakni sebanyak 228 unit, sementara 154 lain melemah, dan 199 sisanya flat.

Nilai transaksi terbesar dibukukan PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 121,7 miliar disusul PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) sebesar Rp 111,8 miliar. BBRI menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 60,6 miliar.

Reli IHSG terjadi di tengah tren penguatan di bursa Asia. Indeks Indeks KOSPI Korea Selatan memimpin dengan reli sebesar 1,2%, diikuti Hang Seng Hongkong yang mengut 0,41%. Koreksi hanya menimpa indeks Nikkei Jepang dan Shenzhen China masing-masing sebesar 0,49% dan 0,02%.

Duta Besar Rusia Untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva kepada CNBC Indonesia menyebutkan tidak ada persoalan yang mengarah pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina. Ketegangan terjadi karena isu yang dihembuskan Amerika Serikat (AS), dan para aliansinya.

"Sebenarnya tidak ada yang terjadi. Dari pihak kami tidak ada niat untuk berperang melawan Ukraina," kata Vorobieva dalam wawancara eksklusif Rabu (16/2/2022). "Dan tolong jangan salah paham, kami melihat orang Ukraina sebagai saudara. Saya sendiri lahir di Kiev. Ini menyoroti seberapa dekat orang Rusia-Ukraina," tambahnya.

Namun demikian AS masih melanjutkan narasi yang menabuh perang dengan menilai klaim Moskow cuma pepesan kosong. Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, mengungkapkan negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu menggerakkan lebih banyak pasukan ke perbatasan Ukraina dan tidak ada yang ditarik mundur.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor