Asia Kompak Menguat, IHSG Berakhir di Teritori Positif

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Rabu, 16/02/2022 15:12 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di teritori positif pada perdagangan Rabu (16/2/2022), melanjutkan reli kemarin menyambut redanya ketegangan di Ukraina.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG ditutup menguat 42,7 poin (+0,63%) pada pukul 16:00 WIB ke 6.850,198. Investor asing telah mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 955,44 miliar.

Saham yang mereka buru terutama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 220,4 miliar dan Rp 160 miliar. Keduanya menguat, masing-masing sebesar 1,27% ke Rp 7.975 dan 0,32% menjadi Rp 7.950/saham.


Sebaliknya, saham yang masih dilego terutama adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan Erajaya Swasembada (ERAA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 29,8 miliar dan Rp 23 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, di mana ADRO turun 2,18 % ke Rp 2.240 sementara ERAA naik 2,78% menjadi Rp 555/unit.

Nilai perdagangan surut menjadi Rp 11 triliunan dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,54 jutaan kali. Mayoritas saham menghijau yakni sebanyak 329 unit, sementara 195 lain melemah, dan 155 sisanya flat.

Nilai transaksi terbesar dibukukan PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 678 miliar disusul BBCA sebesar Rp 608,6 miliar. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menyusul dengan nilai total perdagangan Rp 396 miliar.

Reli IHSG terjadi di tengah tren penguatan di bursa Asia. Indeks Nikkei Jepang memimpin dengan reli sebesar 2,22%, diikuti KOSPI Korea Selatan yang menguat 1,99%.

Reli terjadi di tengah memudarnya kekhawatiran mengenai krisis Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Reuters menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin berperang. Bahkan dia menyindir media Barat mengenai jadwal serangan yang konon akan terjadi Selasa atau Rabu.

"Soal perang, memangnya kami mau perang? Tentu saja tidak. Itulah mengapa kami membuat proposal untuk negosiasi yang hasilnya nanti harus memastikan keamanan yang adil bagi semua, termasuk negara kami," tegasnya.

Di sisi lain, muncul kabar positif seputar pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) varian Omicron di Indonesia, berupa perlambatan pertumbuhan kasus positif. Dalam sepekan per 14 Februari, rata-rata kasus positif harian tumbuh 59,42% dibandingkan pekan sebelumnya, melambat dari seminggu sebelumnya yang meroket 195,37%.

"Kalau memang sudah divaksin, sudah dua kali, sudah booster, ya jalan-jalan saja," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan belum lama ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor