Diserbu 3 Kabar Positif dari Dalam Negeri, IHSG Melompat 1%

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
15 February 2022 15:28
Kondisi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018). IHSG hari ini bergerak negatif karena respon sentimen anjloknya bursa saham Amerika hingga 4,15%. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju ke zona hijau pada perdagangan Selasa (15/2/2022), di tengah kabar positif dari dalam negeri sementara ketegangan di Ukraina diperkirakan mereda.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 1,08% atau 73,01 poin pada pukul 16:00 WIB. Nilai perdagangan mencapai Rp 13 triliunan dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,45 juta kali.

Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 268 unit, sementara 251 lain menguat, dan 160 sisanya flat. Investor asing terpantau masih mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 615,66 miliar.

Saham yang diburu terutama adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 251,4 miliar dan Rp 113,7 miliar. Keduanya melesat masing-masing sebesar 2,9% ke Rp 7.925/unit dan 2,27% ke Rp 7.875/saham.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 26,8 miliar dan Rp 26,4 miliar. Saham ANTM melemah 0,53% menjadi Rp 1.880/saham sementara ICBP flat di Rp 8.550/saham.

Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memimpin dengan total nilai perdagangan sebesar Rp 901,6 miliar dan Rp 591 miliar, diikuti BBNI senilai Rp 538,3 miliar.

Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan variatif bursa Asia, di mana Indeks Hangseng Hong Kong anjlok 1,11% sementara KOSPI Korea Selatan melemah 1,03%. Di sisi lain, indeks Shenzhen China melompat 1,7% diikuti reli indeks Shanghai sebesar 0,5%.

Penguatan terjadi setelah pemerintah menyatakan bahwa pengetatan aktivitas masyarakat tidak akan diberlakukan lebih jauh, karena virus Omicron terbukti tidak memicu tingkat keparahan yang membahayakan fasilitas kesehatan dalam skala besar.

Di sisi lain, kekhawatiran mengenai konflik di Ukraina mereda setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov merekomendasikan Presiden Vladimir Putin menempuh jalur diplomasi. Menurut Lavrov, AS sudah memberikan proposal konkrit untuk mengurangi risiko konfrontasi.

Di sisi lain, data ekspor-impor nasional juga menunjukkan sinyal positif di mana surplus perdagangan Januari mencapai US$ 930 juta, dari ekspor senilai US$ 19,16 miliar atau naik 25,31% (secara tahunan/yoy).

Kabar positif juga datang dari Jepang yang merupakan tujuan ekspor terbesar ketiga nasional, setelah mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 sebesar 5,4% secara tahunan, membalik kontraksi kuartal sebelumnya yang sebesar 2,7%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular