
Terhempas Isu Ukraina, IHSG Berakhir dalam Koreksi

Jakarta, CNBC Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak merah sepanjang pagi ini. IHSG terjun bebas sejak sekitar pukul 09.00 pagi ini dan terus bergerak turun pelan-pelan hingga pukul 11.30.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG dibuka di level 6791.316. IHSG lalu melemah di level 6719,714 atau melemah 91,269 poin (-1,34%) pada pukul 11:30 WIB. Pasar awalnya sempat naik ke angka 6796,712.
Mayoritas saham tertekan hari ini mencapai 371 unit, sedangkan yang menguat hanya 139 unit. Sementara itu 166 sisanya dalam posisi flat.
Nilai perdagangan surut ke level Rp 7,09 triliun dengan melibatkan 14 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 907.115 kali. Investor asing hari ini mencetak penjualan bersih (net sell), senilai Rp 30,57 miliar.
Saham Terjual/Saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 162,3 miliar dan Rp 123,4 miliar. Keduanya drop, masing-masing sebesar 6,88% dan 0,98% menjadi Rp 15.900 dan Rp 7.700/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka buru untuk dibeli terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 85,8 miliar dan Rp 64,0 miliar. Keduanya juga melemah, masing-masing sebesar 1,12% dan 0,65% menjadi Rp 4.400 dan Rp 7.650/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 1,1 miliar dan Rp 554,6 miliar, diikuti PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 203,3 miliar.
Saham yang anjlok dalam perdagangan hari ini antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan Indonesia Transport & Infastructure (IATA) memimpin dengan total nilai perdagangan Rp 78,2 miliar dan Rp 24,7 miliar, diikuti PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) senilai Rp. 36,2 miliar
IHSG turun seiring dengan anjloknya bursa Asia pada perdagangan hari ini. Nikkei Jepang ambrol 2,6%, Hang Seng Hong Kong anjlok 1,3%, Shanghai Composite Index turun 0,7%, dan Straits Times Singapura turun 0,2%.
Ramainya isu perang dunia III dianggap telah mempengaruhi perkembangan harga saham hari ini. Anehnya, rupiah masih tetap perkasa dalam perdagangan hari ini (14/2). Sebagai mata uang emerging market, peningkatan tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina seharusnya membuat rupiah tertekan. Nyatanya masih mampu membuat dolar Singapura melemah di awal perdagangan hari ini.
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik cukup tajam pada perdagangan pagi jelang siang ini. Sentimen perang dunia ketiga yang membuat pasar saham jatuh tidak mempengaruhi harga CPO dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1