BUMI Patok Harga PMTHMETD Rp 73 per Saham
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana menambah modal dengan skema tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD), atau private placement sebanyak-banyaknya 34,49 miliar saham baru Seri C dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Berdasarkan pengumuman yang disampaikan manajemen BUMI, aksi korporasi tersebut dilakukan untuk memperbaiki posisi keuangan dan pelaksanaan kewajiban konversi atas Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang diterbitkan oleh perseroan.
Adapun harga pelaksanaan private placement tersebut ditetapkan di harga Rp 73 per saham.
"PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 73 per saham yang merupakan harga konversi OWK yang berlaku," ungkap Direksi Bumi Resources, dikutip Jumat (11/2/2022).
Setelah aksi korporasi ini, jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari sebelumnya sebanyak 74,27 miliar saham yang terdiri dari saham Seri A sebanyak 20,77 miliar saham dan 53,50 miliar saham seri B, menjadi sebanyak 108,77 miliar saham.
Adapun, seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh pemegang OWK terkait dalam rangka pelaksanaan hak konversi OWK.
Pelaksanaan PMTHMETD akan dilaksanakan pada 17 Februari 2022. Sedangkan, pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD ini dijadwalkan pada 21 Februari 2022.
Terpantau, pada perdagangan Jumat ini, harga saham BUMI ditutup menguat 3,80% ke level Rp 82 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 6,09 triliun.
Terakhir kali perseroan menyampaikan laporan keuangan pada 30 September 2021, BUMI membukukan laba bersih senilai US$ 67,30 juta dengan laba operasional US$ 104,16 juta. Penjualan perseroan tercatat senilai US$ 666,18 juta pada periode 9 bulan pertama di tahun 2021.
Meski begitu, arus kas perusahaan masih minus Rp 94,31 juta dengan ekuitas negatif US$ 514,65 juta. Sedangkan, liabilitas perseroan senilai US$ 3,42 miliar. Sehingga, total asetnya mencapai US$ 3,70 miliar.
(sys/vap)