Inflasi Lebih Buruk dari Ekspektasi, Wall Street Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 February 2022 22:24
Trader Peter Tuchman works on the floor of the New York Stock Exchange, (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok pada pembukaan perdagangan Kamis (10/2/2022), di tengah kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS merespons inflasi yang meroket.

Indeks Dow Jones Industrial Average drop 150 poin (-0,5%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 61,97 poin (-0,17%) ke 35.706,09. S&P 500 turun 17,23 poin (-0,38%) ke 4,569,95 dan Nasdaq merosot 78,28 poin (-0,54%) ke 14.412,09.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS dilaporkan mencapai 7,5% (tahunan), menjadi yang tertinggi sejak 1982 dan bahkan melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan angka 7,2%. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun melompat hingga 2% merespons rilis tersebut, jauh meninggalkan posisi akhir 2021 yang hanya 1,51%.

"Dengan lonjakan inflasi Januari yang mengejutkan, pasar kini bertanya-tanya akan seagresif apa bank sentral [Federal Reserve/The Fed]," tutur Barry Gilbert, perencana alokasi aset LPL Financial, seperti dikutip CNBC.

Saham teknologi pun berguguran seperti Apple dan Amazon yang anjlok lebih dari 1% sementara Microsoft drop 2,3%. Sebaliknya, saham perbankan menguat karena diuntungkan oleh kenaikan suku bunga. Saham Citigroup dan Wells Fargo sama-sama menguat 1% di pembukaan.

Saham Disney melompat nyaris 6% setelah merilis kinerja kuartal IB-2021 yang melampaui ekspektasi pasar. Demikian halnya dengan saham Uber dan Coca Cola yang loncat masing-masing sebesar 4% dan 1% usai merilis kinerja keuangan yang positif.

Di sisi lain, angka klaim tunjangan pengangguran mingguan berada di angka 223.000, atau di bawah ekspektasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular