Wall Street Cerah, Bursa Asia Dibuka Bergairah!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
10 February 2022 09:20
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia dibuka cenderung menguat pada perdagangan Kamis (10/2/2022). Investor masih menunggu rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat (AS).

Indeks Nikkei Jepang di sesi awal perdagangan menguat 0,22%, sementara indeks Topix naik 0,66% dan indeks S&P/ASX 200 Australia dibuka menguat 0,13%. Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,42%.

Namun, KOSPI Korea Selatan melemah 0,16% dan indeks Shanghai Composite China turun 0,25%. Selang beberapa menit diperdagangan, indeks Shanghai Composite China kembali naik 0,06% ke 3,483.29.

Bank sentral India (The Reserve Bank of India/RBI) dijadwalkan akan merilis keputusan suku bunga acuannya pada pukul 12:30 siang waktu setempat hari ini. Jelang pengumuman, rupee India menguat di level 74,7872/US$ dari 75/US$ pada awal bulan ini.

IHK AS dijadwalkan akan dirilis pada hari ini waktu setempat.

Namun, Sebagian besar bursa Asia pada hari ini cenderung menguat, menyusul bursa saham di Wall Street yang ditutup melesat pada perdagangan kemarin. Kemarin, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,86% ke 35.768,06, S&P 500 melonjak 1,5% ke posisi 4.587,18, dan Nasdaq Composite melesat 2,08% ke 14.490,37

Menguatnya bursa saham AS dipicu oleh saham emiten teknologi yang melonjak tajam, di antaranya Shopify meroket lebih dari 5%, Etsy naik 3,8%, DocuSign dan Zoom Video melesat tajam 5,2% dan 4,8%. Sementara itu, Saham Meta (perusahaan induk Facebook) naik 5,4%, setelah sempat merilis kinerja keuangan yang mengecewakan pekan lalu.

Perdagangan kemarin menjadi hari kedua beruntun bagi indeks Nasdaq berada di zona positif dan secara rata-rata telah tumbuh lebih dari 8% sejak penurunan terendah di Januari.

Hingga kemarin, sebanyak 60% konstituen indeks S&P 500 telah merilis neraca keuangannya dan 77% telah melampaui ekspektasi pasar, jika mengacu ke FactSet. Investor bersiap untuk rilis data IHK AS yang menunjukkan proyeksi inflasi. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah mengumumkan poros kebijakan moneter untuk mengatasi kenaikan harga yang tinggi.

Data inflasi diprediksikan akan menunjukkan kenaikan 0,4% di Januari dan naik 7,2% secara tahunan, jika mengacu kepada poling analis Dow Jones.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Saham Asia Berguguran, Hanya IHSG yang Hijau!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular