Pilih Deposito Atau Dividen Bank? Coba Baca Ini Dulu

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
10 February 2022 08:20
Bank Mandiri
Foto: Doc CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti Dewi

Jakarta, CNBC Indonesia - Empat bank besar telah merilis hasil kinerja periode 2021. Kini, saatnya menanti dividen dari The Big Four tersebut.

Baik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memang belum ada yang mengumumkan rencana pembagian dividen tahun buku 2021. Namun, keempat bank ini belum pernah absen memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui dividen tersebut.

Imbal hasil atawa yield dividen keempat bank juga tak kalah menarik. BMRI misalnya. Yield dividen tahun buku 2020 sebesar 3,30% dengan nilai dividen pada waktu itu sebesar Rp 220,27/saham saat itu.

Yield dividen BBRI tahun buku 2020 tercatat sebesar 2,30% dengan dividen per saham Rp 98.90.

Jika disandingkan dengan suku bunga deposito tenor satu bulan hingga 12 bulan yang ada di kisaran 2%, maka yield dividen tersebut tak kalah menarik.

Yield dividen BBCA dan BBNI tahun buku 2020 memang berada di bawah kisaran suku bunga deposito. Nilai yield keduanya masing-masing 1,70% dan 0,76%.

Namun, deposito hanya mengandalkan return dari bunga. Sedang saham, selain dividen, investor juga bisa mendapat nilai tambah dari gain pergerakan harga saham.

Secara historis, yield dividen keempatnya memang tinggi. BMRI, BBRI, BBCA dan BBNI juga masuk daftar IDX High Dividend 20.

Sebagai informasi, yield dividen atawa dividend yield adalah dividen per saham dibagi dengan harga pasar saham.

Secara sederhana, dividend yield adalah tingkat keuntungan yang diberikan oleh emiten. Misalnya, perusahaan X memberikan dividen per saham (DPS) sebesar Rp 100/saham, di mana harga pasar saat ini adalah Rp 5.000/saham, maka yield dividend perusahaan X tersebut adalah 2%.

Imbal hasil tersebut menunjukkan keuntungan riil yang bisa didapatkan seorang investor dari tiap rupiah kocek yang ia keluarkan untuk membeli per unit saham tersebut.

Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) keempat bank pun tergolong tinggi. BBRI konsisten di atas angka 50%. BBRI menebar dividen Rp 98,90/saham dengan angka DPR 65,60% tahun lalu, tertinggi di antara yang lainnya.

Investor saham BBRI pun bisa semringah tahun ini. Ini karena, sebagaimana diwartakan CNBC Indonesia sebelumnya (1/9/2021), Direktur Utama BRI Sunarso berjanji akan menjaga DPR tidak lebih rendah dari 50% seiring adanya pertumbuhan setelah terbentuknya Holding Ultra Mikro.

Angka besaran dividen tunai 2021 para bank tersebut memang belum dipastikan. Namun, untuk memberi gambaran kasar, dengan asumsi rerata rasio dividen katakanlah di angka 50%, maka keempat bank BUMN tersebut berpotensi menebar dividen Rp 36 triliun.

Apabila memasukkan rata-rata porsi kepemilikan pemerintah sekitar 56%, maka sisa dividen yang bisa diraup investor sekitar Rp 15,8 triliun.

Belum lagi dividen dari BBCA, yang apabila dengan asumsi angka DPR 50%, maka investor publik berkesempatan mendapatkan 'cuan' dividen dari kelima bank tersebut hingga sekitar Rp 31,5 triliun.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular