Ditinggal Pengendali, Begini Penjelasan Manajemen HKMU

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 February 2022 17:45
Aktor Ricky Harun, Instagram @rickyharun
Foto: Aktor Ricky Harun, Instagram @rickyharun

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) menegaskan saat ini proses bisnis perusahaan masih berjalan normal kendati sudah tak lagi memiliki pemegang saham pengendali (PSP). Saat ini perusaaan telah berupaya mencari strategic investor baru melalui aksi korporasi yang akan dilakukannya.

Direktur Utama HK Metals Utama Muhamad Kuncoro mengatakan seluruh jajaran komisaris dan direksi perseroan berkomitmen penuh untuk menjalankan perusahaan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik sekaligus menjaga kepercayaan publik dan investor.

"Proses bisnis perseroan tetap berjalan dengan baik pasca keputusan Pemegang Saham Pengendali (PSP) melepas kepemilikan sahamnya," kata dia dalam siaran persnya, Rabu (9/2/2022).

Dia menjelaskan, keputusan PT Hyamn Sukses Abadi sebagai PSP melepas kepemilikannya ini karena pertimbangan bisnis. Ini merupakan inisiatif dari Hyamn Sukses Abadi sendiri, tidak berkaitan dengan manajemen perusahaan.

"Proses ini juga sudah kami sampaikan dalam keterbukaan informasi. Selain itu, pada hari ini kami juga telah melakukan audiensi dengan pihak Bursa Efek Indonesia untuk memberikan penjelasan," terangnya.

Dalam waktu dekat, perusahaan akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/rights issue). Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka mendukung program-program strategis yang telah dicanangkan.

Dari sisi kinerja, per Januari 2022 perusahaan membukukan omset sebesar Rp 48,3 miliar. Angka ini meningkat sebesar 56% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 31 miliar.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data kepemilikan pemegang saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya ada dua pemegang saham yang saat ini masih eksis. Publik memiliki 3.221.740.000 saham atau 100% saham perusahaan lalu Andriani yang hanya memiliki 10.000 saham saja.

Padahal, pada September 2021 lalu saat perusahaan merilis prospektus encana penambahan modal melalui penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue, perusahaan masih memiliki pemegang saham pengendali.

PT Hyamn Sukses Abadi yang merupakan pemegang saham mayoritas sekaligus bertindak sebagai pengendali memiliki 1,51 miliar saham (46,87%). Sedangkan 53,13% sisanya dimiliki publik dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.

Lalu dalam laporan perubahan kepemilikan yang disampaikan perusahaan pada September 2021, pengendalinya ini hanya memiliki 25% sajam di perusahaan.

Pelepasan saham tersebut aktif dilaporkan pada Desember 2021 lalu hingga akhirnya saat ini kepemilikan dengan harga penjualan di kisaran Rp 60-Rp 70 per saham. Hingga saat ini saham perusahaan sudah bersemayam di harga Rp 50 alias saham gocap.

Disebutkan dalam laporan tersebut bahwa tujuan dilepasnya saham pengendali tersebut dengan alasan bisnis, namun tidak dijabarkan lagi mengenai rinciannya.


(mon)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Emiten Ricky Harun Mau Rights Issue 5,2 Miliar Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular