Tarik Cuan Dulu Gaes! Harga Bitcoin-Ether Cs Turun Pagi Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 09/02/2022 10:25 WIB
Foto: Ilustrasi/ Cryptocurrency

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas aset kripto utama (big cap) turun pada pagi ini, Rabu (9/2/2022). Investor tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung setelah dalam beberapa hari Bitcoin (BTC) cs melesat dan perlahan pulih dari aksi jual besar-besaran (sell-off).

Menurut Coinmarketcap, dari 10 besar kripto big cap, hanya token Avalanche (AVAX) yang menghijau, yakni naik 2,83% dibandingkan posisi 24 jam sebelumnya.

Koin terjumbo, BTC, pun turun 1,49% ke US$ 43.403,96. Padahal, pagi tadi BTC sempat menembus level US$ 44.000. Namun, dalam sepekan, Bitcoin masih melesat 12,44%.


Melansir Cointelegraph, Rabu (9/2) analis menilai level support BTC berada di US$ 43.000, setelah pada Selasa (8/2) kemarin koin yang diciptakan pada 2009 ini sempat di level US$ 45.000.

10 Kripto Big Cap (Selain Stable Coin, seperti Tether & USD Coin)

Nama

Kode

Harga Terakhir (US$)

% Hari Ini

% Sepekan

Bitcoin

BTC

43,403.96

-1.49

12.44

Ethereum

ETH

3,074.28

-2.39

10.96

Binance Coin

BNB

409.11

-5.86

6.74

XRP

XRP

0.8599

-0.26

37.09

Cardano

ADA

1.16

-6.69

6.14

Solana

SOL

111.78

-5.22

2.27

Terra

LUNA

56.58

-4.24

6.65

Polkadot

DOT

21.33

-6.00

5.85

Avalanche

AVAX

85.92

2.83

17.23

Dogecoin

DOGE

0.1562

-5.19

9.75

Sumber: Coinmarketcap | Harga per Rabu (9/2), pukul 09.28 WIB

Sementara, top gainers 100 besar kripto dipegang oleh token UNUS SED LEO (LEO) yang melesat 51,75% dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan token LEO melambung 65,23%.

Adapun top losers 100 besar kripto disematkan kepada token BORA (BORA) yang ambles 13,24%, seiring aksi ambil untung investor lantaran dalam sepekan BORA sudah naik 10,16%.

Mengutip Coindesk, sentimen pada hari ini tampaknya berpusat pada dampak potensial dari perkembangan terbaru di sekitar peretasan bursa kripto Bitfinex pada tahun 2016.

Seperti yang dilaporkan CoinDesk sebelumnya, Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengumumkan pada Selasa kemarin bahwa mereka telah menyita 119.754 Bitcoin senilai US$ 3,6 miliar dan menahan dua orang yang terkait dengan peretasan tersebut. Jumlah tersebut menandai penyitaan keuangan terbesar dalam sejarah oleh penegak hukum AS.

Sebelumnya, menurut perusahaan penyedia data Blockchain yakni Glassnode, dalam laporan penelitian terbarunya pada Senin kemarin, mengatakan bahwa grafik Bitcoin menunjukkan adanya posisi short ketika harganya mengalami tekanan pada pekan lalu, cenderung ke arah likuidasi sisi pendek.

Pasar kripto telah berada dalam mode pemulihan dalam beberapa sesi terakhir dan mencatatkan arus dana masuk investor institusional sebesar US$ 85 juta pada pekan lalu, menurut laporan dari manajer aset digital CoinShares yang dirilis pada Senin lalu.

Bitcoin memimpin arus dana masuk, yakni sebesar US$ 71 juta, terbesar sejak awal Desember. Namun secara tahun berjalan (year-to-date/YTD), Bitcoin masih membukukan arus keluar bersih (outflow) sebesar US$ 60 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: COIN Bakal Melantai di Bursa, Simak Prospeknya!