
Ekonomi RI Tumbuh 3,69%, IHSG Konsisten Menguat di Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten menguat di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama Senin (7/2/2022), dan bahkan sempat menyentuh level psikologis 6.800.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.777,645 atau lompat 46,25 poin (+0,69%) pada pukul 11:30 WIB. Dibuka naik 0,32% ke 6.751,349, indeks acuan utama bursa ini tak sekalipun mendekati teritori negatif.
Level penutupan tertinggi dicapai pada 6.806,73 pukul 10:10 WIB, dan sebaliknya level terendah hariannya pada 6.748,909 di sesi pra-pembukaan. Mayoritas saham menguat sebanyak 311 unit, sedangkan 195 lain menguat, dan 158 sisanya flat.
Nilai perdagangan masih terbatas di level Rp 6,9 triliun dengan melibatkan 14 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 974.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 927,44 miliar.
Saham yang mereka buru terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 647,6 miliar dan Rp 53,3 miliar. Keduanya menghijau masing-masing sebesar 2,85% dan 0,15% ke Rp 4.330 dan Rp 16.725/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 11,9 miliar dan Rp 10,9 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, dengan reli SMGR sebesar 1,07% ke Rp 7.100 dan koreksi BUKA sebesar 2,62% menjadi Rp 372/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham BBRI dan ARTO masih memimpin dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 1,1 triliun dan Rp 481,9 miliar, diikuti PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) senilai Rp 264,8 miliar.
Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan bursa Asia yang variatif, di mana indeks Nikkei Jepang melemah 0,71% diikuti KOSPI Korea Selatan yang turun 0,36%. Sebaliknya indeks bursa Shanghai lompat 1,91% dan Strait Times tumbuh 0,32%.
Penguatan terjadi di tengah dimulainya kembali perdagangan mayoritas bursa di Asia usai libut Imlek, mencerminkan penyesuaian investor di Asia setelah tertinggal dibandingkan dengan pasar di negara maju.
Pasar menyambut positif rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2021, di mana Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 1,06% secara kuartalan dan 5,02% secara tahunan. Ini membuat pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 menjadi 3,69%.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama. Pada kuartal IV-2021, konsumsi rumah tangga berkontribusi 52,91% terhadap PDB. Meski hanya tumbuh 3,55% (tahunan), angka pertumbuhan konsumsi tersebut belum menyamai level pra-pandemi (5%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1