Mau Pilih Saham IPO? Ada Tiga Siap Listing Nih
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 3 perusahaan berencana mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Februari tahun ini.
Ketiga perusahaan itu antara lain, emiten restoran PT Champ Resto Indonesia Tbk (ENAK) yang berencana mencatatkan sahamnya pada 8 Februari 2022. Selanjutnya, PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) berencana mencatatkan saham di bursa pada 9 Februari 2022. Sedangkan, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) dijadwalkan IPO pada 23 Februari 2022.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan perusahaan, PT Champ Resto Indonesia Tbk menawarkan sebanyak 433,33 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 850 per saham. Sehingga, dari IPO ini perusahaan berpotensi meraih dana segar senilai Rp368,33 miliar.
Rencananya, dana yang diperoleh dari IPO ini sebesar 28% akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). 28% untuk melunasi utang perseroan kepada Ali Gunawan Budiman dan Barokah Melayu Foods Pte. Ltd selaku pemegang saham perseroan.
Selanjutnya, sekitar 9% akan digunakan untuk belanja modal berupa renovasi outlet baru perseroan. Kemudian, sekitar 6% untuk belanja modal renovasi outlet eksisting dan sekitar 4% dana IPO untuk belanja modal untuk meningkatkan dapur utama perseroan.
PT Nusatama Berkah Tbk (NTBK) berencana melepas sebanyak 700 ribu saham baru dengan harga penawaran umum Rp 100 per saham. Sehingga, dari IPO tersebut, perusahaan berpotensi meraih dana sebesar Rp 70 miliar.
Perseroan berencana menggunakan 87,21% dana IPO untuk modal kerja. Lalu, sekitar 6,02% untuk pembelian mesin. Sedangkan, sekitar 6,77% akan digunakan untuk perluasan area produksi perseroan.
Sementara itu, perusahaan pengembang kawasan transit oriented development (TOD) BUMN, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP), berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 8,01 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp 130 per saham sampai dengan Rp 200 per saham.
ADCP berpotensi meraih dana segar sebesar Rp 1,04 triliun sampai dengan Rp 1,6 triliun dalam hajatan IPO tersebut.
Rencananya, perusahaan akan menggunakan dana IPO sebanyak 45% akan digunakan untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring milik perusahaan. Selanjutnya, 35% untuk akuisisi pengembangan lahan baru, dan sisanya 20% untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi seri A milik perusahaan.
IPO Adhi Commuter Properti tertunda cukup lama mengingat perusahaan telah melakukan penawaran awal (book building) sejak awal Desember 2021 dan berencana tercatat di bursa pada 4 Januari 2022 lalu.
Corporate Secretary Adhi Commuter Properti Adi Sampurno mengatakan, penundaan tersebut diakibatkan ada sejumlah administrasi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami menargetkan rencana IPO akan terealisasi di awal tahun ini, berjalan dengan proses dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan arahan dari OJK," terang Adi.
(sys/dhf)