Saham Teknologi Dilego Lagi, Wall Street DIbuka di Zona Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 03/02/2022 22:17 WIB
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) terbanting pada pembukaan perdagangan Kamis (3/2/2022), karena investor masih mengevaluasi rilis laporan keuangan terbaru termasuk dari Meta Platforms (induk usaha Facebook) yang mengecewakan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 245 poin (-0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 40 menit menjadi minus 319,58 poin (-0,9%) ke 35.309,75. S&P 500 kehilangan 66,87 poin (-1,46%) ke 4.522,51 dan Nasdaq drop 317,06 poin (-2,2%) ke 14.100,48.

Saham Meta Platforms anjlok lebih dari 25% di pembukaan setelah merilis kinerja keuangan yang buruk dan jauh dari ekspektasi. Selain itu, perseroan juga merilis target penjualan kuartal I-2022 yang menurun.


"Ada banyak yang tidak disukai dari laporan keuangan Meta," tutur Direktur Utama Metropolitan Capital Advisor Karen Finerman seperti dikutip CNBC International, sembari menambahkan bahwa target pertumbuhan penjualan kuartal I-2022 merupakan yang terburuk.

Platformsocialyang lain seperti Snap dan Twitter mengekor saham Facebook yang anjlok, masing-masing dengan merosot 18% dan 6%. Sementara itu, saham Spotify jatuh 12% setelah merilis kinerja keuangan yang menunjukkan penurunan pelanggan premium baru.

Saham Amazon yang akan merilis kinerja keuangan hari ini anjlok 4%, sementara saham Alphabet (induk usaha Google) yang kemarin melesat 7,5% setelah merilis kinerja keuangan, hari ini jatuh 1,4% di pra-pembukaan.

Pergerakan bursa saham di Wall Street kemarin dibantu oleh kenaikan indeksnya selama 4 hari beruntun di pasar reguler. Indeks Dow Jones naik lebih dari 200 poin, diikuti indeks S&P 500 dan Nasdaq yang menguat 0,9% dan 0,5%. Semuanya berkat reli saham Alphabet sebesar 7,3%.

Reli selama 4 hari beruntun telah membantu memulihkan semua indeks dari keterpurukan di Januari tatkala investor mencemaskan potensi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS. "Pasar yang volatil kerap terjadi saat periode kebijakan moneter bertransisi ke pertumbuhan ekonomi," tutur Direktur Perencanaan Pasar Canaccord Genuity Tony Dwyer.

Klaim tunjangan pengangguran AS pekan lalu diumumkan mencapai 238.000 atau lebih baik ketimbang hasil poling Dow Jones yang memproyeksikan penurunan klaim menjadi 245.000 dari angka sepekan sebelumnya 260.000.

Kemarin, Automatic Data Purchasing (ADP) merilis data slip gaji baru yang terpangkas 301.000 di Januari atau berbalik dari ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan tambahan sebanyak 200.000.

Suku bunga acuan di Inggris diumumkan naik 25 basis poin, sementara bank sentral Eropa menahan suku bunga acuannya meski inflasi di Eropa meroket. Pasar juga memantau angka produktivitas AS kuartal IV-2021 dan laporan dari Institute for Supply Management (ISM).

TIM RISETCNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produk Unggulan Asuransi 2025 Saat Ekonomi Penuh Tantangan