
Pasar Pantau RIlis Kinerja Emiten, Wall Street Dibuka Mixed

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Rabu (2/2/2022), setelah saham emiten teknologi naik selama tiga hari beruntun di pasar regular.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 18 poin (-0,07%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 40 menit menjadi 5,75 poin (-0,02%) ke 35.399,49. Namun, S&P 500 naik 22,9 poin (+0,5%) ke 4.569,44 dan Nasdaq lompat 115,47 poin (+0,8%) ke 14.461,47.
Saham Alphabet perusahaan induk dari Google melonjak 8% di pembukaan setelah merilis laporan keuangan kuartal IV-2021, Alphabet juga mengumumkan pemecahan nominal saham ataustock splitdengan rasio 20:1 yang menunjukkan bahwa perusahaan mereka akan segera bergabung ke indeks Dow Jones,
Saham Advanced Micro Devices (semikonduktor di AS) juga lompat, sebesar 9% setelah merilis kinerja keuangan yang baik, Saham Meta Platforms (induk usaha Facebook) menguat 2% sementara Amazon bertambah 1,2%,
Namun, saham Starbucks turun 2,7% setelah merilis kinerja keuangan buruk, Saham PayPal menurun 25% sebab adanya isu neraca keuangan kuartal 1-2022 mengecewakan, Saham General Motors juga melemah setelah rilis kinerja keuangan dengan laba bersih biasa saja,
Data slip gaji Januari dilaporkan hanya 301,000, anjlok dari bulan sebelumnya sebanyak 807,000 slip gaji, jika mengacu kepada Automatic Data Purchasing (ADP), Angka itu masih lebih baik dari ekspektasi analis dalam polling Dow Jones yang memprediksi 200,000 pekerjaan dibuka,
"Pasar telah beradaptasi untuk beberapa hari ini, membuat investor berpikir jika koreksi sudah selesai dan menimbulkan kecemasan apakah mereka melewatkan reli paska koreksi yang bagus," tutur Direktur Perencanaan Investasi Leuthold Group Jim Paulsen dikutip dari CNBC International,
Musim rilis laporan hari ini dihiasi oleh Meta Platforms,Qualcomm, dan T-Mobile, Sejauh ini, lebih dari 36% konstituen indeks S&P 500 telah merilis laporan keuangan dan lebih dari 78% darinya melampaui ekspektasi dari Wall Street,
Semua indeks berada pada bulan yang volatil yang dipicu oleh kebijakan moneter oleh bank sentral AS, Akan tetapi, beberapa anggota bank sentral AS mengatakan bahwa mereka tidak ingin kenaikan suku bunga yang tertunda ini mengganggu pasar keuangan dan hanya sedikit yang yakin kenaikan tersebut mencapai 50 basis poin (bp),
TIM RISETCNBCINDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir