Saham Antam Cs Diborong Investor, Saat Harga Nikel Melesat

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 02/02/2022 09:58 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten nikel menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (2/2/2022), di tengah harga nikel dunia yang sedang dalam tren naik sejak awal tahun ini.

Berikut saham-saham nikel yang menguat, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.46 WIB.

  1. Pelat Timah Nusantara (NIKL), naik +3,31%, ke Rp 935/unit


  2. PAM Mineral (NICL), +3,23%, ke Rp 64/unit

  3. Aneka Tambang (ANTM), +2,54%, ke Rp 1.815/unit

  4. Timah (TINS), +2,54%, ke Rp 1.415/unit

  5. Vale Indonesia (INCO), +1,70%, ke Rp 4.790/unit

  6. Central Omega Resources (DKFT), +0,90%, ke Rp 112/unit

Saham NIKL memimpin kenaikan dengan persentase 3,31% ke Rp 935/unit, setelah turun 0,55% pada Senin lalu. Dalam sepekan, saham NIKL menguat 2,76%.

Setali tiga uang saham NICL pun terkerek 3,23% setelah pada Senin ditutup turun 1,59%.

Kemudian, duo emiten BUMN ANTM dan TINS juga masing-masing menguat 2,54% pagi ini.

Sebagai informasi, harga nikel di London Metal Exchange (LME) melesat 4,62% ke US$ 23.359,50/ton pada Selasa kemarin (1/2/2022). Sejak awal tahun (ytd), harga nikel sudah terkerek naik 12,54%.

Harga nikel sendiri diperkirakan akan tetap tinggi dalam jangka pendek terdorong oleh persediaan yang langka.

"Investor mengalir masuk karena pasokan yang terbatas, prospek cerah untuk pasar kendaraan listrik (EV) dan pemicu lainnya. Termasuk penangguhan produksi satu pabrik feronikel di Myanmar dan pembicaraan tentang kemungkinan tingkat ekspor Indonesia untuk feronikel atau nikel pig iron," ujar Xie Ling, analis senior non-ferrous ITG Futures, mengutip Reuters.

Senada dengan Xie, analis Fastmarkets Boris Mikanikrezai mengatakan lonjakan harga nikel baru-baru ini karena fundamental pasar yang menunjukkan tren bullish.

"Harga nikel telah mencapai level yang lebih tinggi pada kuartal pertama berkat fundamental yang kuat dan terlepas dari latar belakang makro yang tidak pasti. Sementara harga nikel telah reli kuat sepanjang tahun ini, kami pikir reli dapat berlanjut karena momentum positif akan tetap ada untuk beberapa waktu," kata Mikanikrezai.

Stok nikel di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) mencapai 91.716 ton pada 28 Januari, level terendah sejak akhir 2019. Sedangkan persediaan di bursa berjangka Shanghai (ShFE) adalah 4.711 ton pada 14 Januari, level terendah sejak Oktober 2019.

Mengacu polling Reuters, nikel dunia pada kuartal I-2022 diprediksi bergerak dengan di rerata harga US$ 19.998/ton, lebih tinggi dari rerata kuartal IV-2021 sebesar US$ 19.675,25/ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat