
Taipan Lain Makin Kere, Warren Buffett Makin Tajir, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam beberapa minggu pertama tahun 2022, orang-orang terkaya di dunia telah mengalami penurunan kekayaan bersih - kecuali Warren Buffett.
Amblesnya saham teknologi baru-baru ini telah menurunkan kekayaan para taipan dunia, CEO Tesla Elon Musk hartanya menyusut sebesar US$ 54 miliar atau setara dengan Rp 775 triliun (kurs Rp 14.350/US$) sepanjang tahun ini. Pendiri Amazon Jeff Bezos telah kehilangan US$ 27,8 miliar (Rp 399 triliun), duo bos Google Larry Page dan Sergey Brin masing-masing kehilangan lebih dari US$ 12 miliar (Rp 172 triliun) dan orang nomor satu Facebook Mark Zuckerberg kekayaannya juga turun US$ 15,2 miliar (Rp 218 triliun).
Dari 10 orang terkaya di dunia, hanya satu yang kekayaan bersihnya malah mengalami peningkatan yakni Warren Buffett, yang hartanya meningkat sekitar US$ 2,4 miliar (Rp 34,44 triliun) sejak awal tahun, menjadikan total kekayaannya tercatat sebesar US$ 111 miliar. Minggu ini, harta CEO Berkshire Hathaway tersebut melewati kekayaan Mark Zuckerberg dan kembali menempati posisi keenam dalam peringkat kekayaan global, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Perubahan formasi daftar orang terkaya ini adalah proses yang terjadi selama empat tahun, di mana Zuckerberg tercatat melampaui Buffett dalam peringkat kekayaan pada tahun 2018 lalu.
"Dekade demi dekade, the Oracle of Omaha terus memiliki sentuhan emas," analis Wedbush Securities Dan Ives mengatakan kepada CNBC Make It. Omaha merupakan kota terbesar di negara bagian Nebraska, kampung halaman Warren Buffett.
"Itulah alasan Buffett akan berada di buku sejarah selama berabad-abad - itu karena keyakinannya yang kuat dalam value investing."
Investor seperti Buffett memilih saham yang tampak undervalued, dan diperdagangkan di harga lebih rendah dari yang seharusnya. Selain itu, Buffett juga tidak seperti CEO lainnya, yang kekayaan bersihnya sebagian besar terikat pada satu perusahaan teknologi mereka, Buffett's Berkshire Hathaway memiliki portofolio yang terdiversifikasi secara luas yang memungkinkan dirinya mengatasi aksi jual teknologi.
Buffett telah lama merekomendasikan agar investor memasukkan uang mereka ke dalam reksa dana indeks (index fund) yang secara otomatis membuat mereka terdiversifikasi. Sebagai contoh, index fund S&P 500 mencakup perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Coca-Cola, dan Google.
Pada tahun 2017, Buffett mengatakan kepada CNBC Internasional bahwa bagi orang yang ingin membangun tabungan pensiun mereka, dana indeks yang terdiversifikasi menjadi "yang paling masuk akal, kapan pun [dilakukan]."
"Secara konsisten beli index fund berbiaya rendah S&P 500," kata Buffett.
Terlepas dari aksi jual saham teknologi, kekayaan Musk senilai US$ 216 miliar masih menjadikannya orang terkaya di dunia, nilainya hampir dua kali lipat dari Buffett. Selain itu, Buffett juga sepertinya tidak bertahan lama di 10 besar mengingat tahun lalu, investor kondang tersebut mengungkapkan bahwa dia sudah setengah jalan mendonasikan uangnya untuk tujuan filantropi, dan tidak berencana untuk berhenti dalam waktu dekat.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impian Lo Kheng Hong, Tetanggaan Bareng Warren Buffett