
Wall Street Dibuka Menurun, Kian Dekati Level Pra-Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (28/1/2022), kian dekat dengan level terburuknya sejak Maret 2020 ketika pandemi belum melanda Negara Adidaya tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 190 poin (-0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 150,7 poin (-0,44%) ke 34.010,08, S&P 500 surut 5,86 poin (-0,14%) ke 4.320,65 dan Nasdaq turun 21,25 poin (-0,16%) ke 13.331,53,
Saham Apple naik 3% lebih setelah merilis kinerja keuangan dengan laba bersih yang mencapai rekor tertinggi. Penjualan naik 11%lebih meski ada krisis rantai pasokan dan efek dari pandemi. Laporan penjualan Apple telah melampaui prediksi pasar di semua kategori kecuali iPad.
Namun, saham Chevron anjlok 3% lebih setelah merilis kinerja keuangan di bawah ekspektasi pasar.Hampir rata-rata saham volatil pekan ini di tengah kecemasan investor terhadap pengetatan kebijakan The Fed. Indeks Cboe Volatility (indikator tingkat "ketakutan" pelaku pasar) mencapai level tertinggi sejak Oktober 2020 pekan ini, melampaui level 30.
Indeks Dow Jones turun 0,3% sepanjang pekan berjalan dan bisa menjadi penurunan selama 4 minggu beruntun. Indeks S&P 500 anjlok 1,62% secara mingguan. Namun, Nasdaq melemah 1,4% dan menjadi penurunan selama 5 pekan beruntun.Indeks S&P 500 dan Nasdaq di zona koreksi, turun 10,2% dan 17,6% di bawah rekor tertinggi.
Kemarin, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan akan segera menaikkan suku bunga acuannya untuk pertama kali dalam kurun waktu 3 tahun. Hal tersebut menjadi sejarah pengetatan kebijakan moneter.
"Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) tentang kebijakan moneter sudah tidak mengejutkan. Namun, itu tetap dilihat sebagai aksi yang hawkish melebihi prediksi. Presiden The Fed Jerome Powell pernah menyarankan perlunya normalisasi kebijakan berada di zona stabil," tutur Direktur Goldman Sachs Chris Hussey dikutip CNBC International.
Sejauh ini, musim rilis laporan keuangan kuartal IV-2021 sudah bagus. Mengacu pada data Refinitiv, 145 emiten dari konstituen indeks S&P 500 telah merilis kinerja keuangannya, sebanyak 79,3% melampaui ekspektasi.
TIM RISETCNBCINDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir