
PDB AS Kuartal IV Melesat 6,9%, Wall Street Dibuka Meriah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan perdagangan Kamis (27/1/2022), menyambut rilis pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV-2021 yang melesat 6,9% (tahunan).
Capaian yang diumumkan Departemen Perdagangan tersebut melampaui ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang hanya memperkirakan angka pertumbuhan sebesar 5,5% secara tahunan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 460 poin (+1,4%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 524,63 poin (+1,54%) ke 34.692,72. S&P 500 tumbuh 67,51 poin (+1,55%) ke 4.417,44 dan Nasdaq naik 183,24 poin (+1,35%) ke 13.725,36.
"Laporan Produk Domestik Bruto [PDB] kuartal IV menjadi kejutan penguatan yang menyenangkan di tengah rangkaian poin data ekonomi yang membebani akhir-akhir ini," tutur Mike Reynolds, Wakil Presiden Strategi Investasi Glenmede, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Saham Netflix melonjak 6% lebih setelah Direktur Utama Pershing Square Capital Management Bill Ackman memborong saham perseroan senilai US$ 3,1 juta. Sebaliknya, saham Intel dan Tesla anjlok masing-masing sebesar 6,8% dan 3,7% padahal kinerja keuangan mereka bagus.
Kemarin, di pasar regular, indeks Dow Jones berakhir turun 129 poin setelah sempat naik lebih dari 500 poin selepas pengumuman The Fed, Indeks S&P 500 melemah 0,2% dan Nasdaq bergerak flat setelah didukung oleh laporan kinerja keuangan Microsoft,
Pekan yang volatil ini akan berlanjut hingga Rabu (26/1/2022) dan saham-saham akan bergerak turun setelah The Fed memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga acuan untuk menekan inflasi,
Ketua bank sentral AS Jerome Powell mengatakan masih ada peluang untuk menaikkan suku bunga acuan tanpa mengancam pasar tenaga kerja, Sehingga, imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun naik menjadi 1,8%,
Setelah konferensi pers dari Powell, beberapa investor memperkirakan suku bunga acuan akan naik hingga lima kali di tahun ini, Ketidakpastian tentang kapan dan seberapa besar rencana pengetatan kebijakan moneter The Fed telah diprediksikan sejak rapat di Desember,
Ripley menambahkan bahwa pertemuan hari ini membuat pasar yakin bahwa kenaikan suku bunga acuan akan dimulai pada Maret, tapi ketika bos bank sentral tidak memberikan informasi kapan, maka ada kesempatan besar bahwa The Fed akan bergerak pelan-pelan,
Dia juga menambahkan bahwa sejak akhir tahun lalu pasar sudah agresif dengan memangkas harga saham perusahaan yang diperkirakan menghasilkan uang ke depannya, Hari ini investor akan disibukkan dengan rilis kinerja keuangan dari Mastercard, Deutsche Bank, Blackstone, Southwest Air dan JetBlue yang akan dirilis sebelum pasar perdagangan dibuka,
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir