Indonesia Jangan Sedih, AS Saja Belum Bisa Bikin Kurs Digital

chd, CNBC Indonesia
21 January 2022 14:40
Biden Minta The Fed Lebih Keras Lagi Perangi Inflasi
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) kini sedang menghadapi kebuntuan. Pasalnya, The Fed menilai bahwa mereka masih belum mampu membuat mata uang atau kurs digitalnya (central bank digital currency/CBDC), dalam hal ini kurs dollar Amerika Serikat (AS) digital.

The Fed sebelumnya telah membuat sebuah laporan analisis terkait pembentukan CBDC pada tahun lalu, di mana pihaknya akan mengambil langkah yang dapat membantu menaikan kembali dominasi dollar AS.

Hal ini karena banyak negara yang menganggap bahwa pesatnya industri mata uang kripto atawa cryptocurrency dapat mengancam peranan mereka sebagai stabilitas mata uang negara. Dengan adanya kurs CBDC, maka para bank sentral dapat bersaing dengan kripto konvensional.

Meski pembuatan kurs CBDC cenderung akan tetap dilakukan, namun The Fed tidak membuat kesimpulan tegas tentang apakah penerbitan mata uang semacam itu bijaksana atau tidak.

The Fed juga perlu memiliki persetujuan dari Senat dan Kongres AS. Jadi, ada kemungkinan bahwa pembuatan kurs CBDC akan cenderung tertunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Pengenalan CBDC akan mewakili inovasi yang sangat signifikan dalam mata uang dolar AS," kata The Fed dalam laporan analisis tersebut, dikutip dari Bloomberg.

The Fed pun membuka diskusi terbuka untuk menerima saran dan kritik terhadap pembentukan kurs CBDC. Diskusi terbuka ini dilakukan hingga 20 Mei mendatang.

Dalam diskusi terbuka itu, The Fed akan menguraikan laporan dari pembuatan kurs CBDC dan serangkaian manfaat dari kurs CBDC itu sendiri, termasuk memastikan dolar tetap menjadi mata uang utama dalam sistem keuangan internasional.

Dengan adanya kurs CBDC ini, diharapkan ke depan dapat meningkatkan pembayaran lintas batas, meningkatkan inklusi keuangan, dan mengurangi penggunaan dollar AS dalam teknologi baru.

Namun, The Fed juga memperingatkan adanya kemungkinan efek negatif, di mana salah satunya yakni dapat menguras deposito dari perbankan tradisional. Sedangkan kekhawatiran lain adalah terkait privasi, karena pemerintah dapat melihat langsung proses transaksi yang dilakukan warganya.

Seorang pejabat The Fed mengatakan bahwa The Fed akan menilai langkah selanjutnya setelah diskusi terbuka selesai. Tetapi, mereka tidak menawarkan batas waktu kapan dolar digital pada akhirnya dapat dilaksanakan.

Langkah The Fed ini juga terjadi di tengah bank-bank sentral negara lainnya, termasuk China (People Bank of China/PBoC) yang ingin membentuk CBDC-nya.

China pada tahun ini akan menjadi pelopor CBDC, di mana yuan digitalnya diperkirakan akan dirilis pada saat perhelatan Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Februari mendatang.

Beberapa ahli mengatakan bahwa China dan pengadopsi awal mata uang digital lainnya dapat menetapkan standar untuk negara lain. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pembayaran atau transaksi lintas batas negara.

Itu bisa membuat penelitian The Fed menjadi lebih penting, bahkan jika dolar digital AS tidak diluncurkan selama bertahun-tahun, karena banyak negara akan berusaha menyesuaikan sistem mereka sendiri untuk berintegrasi dengan pasar di AS.

Dengan belum rilisnya dollar digital yang dikeluarkan The Fed, perusahaan swasta dapat saja terlebih dahulu meluncurkan versi mereka sendiri dalam bentuk stablecoin.


(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kebut! Bank Sentral 4 Negara Ini Uji Coba Mata Uang Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular