Raffi Ahmad Makin Ogah Investasi Emas Kalau Begini Ceritanya!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 January 2022 06:20
Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia masih bergerak turun. Ke depan, seperti apakah prospek harga sang logam mulia?

Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 1.813,67/troy ons. Berkurang 0,29% dari hari sebelumnya.

Memasuki 2022, harga emas menjalani start yang lambat. Dalam sepekan terakhir, harga aset ini masih terkoreksi 0,46% secara point-to-point.

Ke depan, seperti apakah prospek harga emas?

Tahun ini, harga emas sepertinya bakal melemah Keperkasaan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) akan menjadi penghalang bagi laju harga sang logam mulia.

Keperkasaan dolar AS ditopang oleh arah kebijakan moneter The Federal Reserve/The Fed, bank sentral Negeri Paman Sam, yang kemungkinan besar bakal ketat. Pelaku pasar memperkirakan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega akan menaikkan suku bunga acuan sampai empat kali tahun ini.

Mengutip CME FedWatch, kemungkinan Federal Funds Rate akan berada di 1-1,25% pada akhir 2022 adalah 33,1%. Paling tinggi di antara kemungkinan lainnya.

fedFoto: CME FedWatch
fed

Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mendongkrak imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS, terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. 

Kemarin, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS seri acuan tenor 10 tahun ditutup di 1,8753%. Ini adalah yang tertinggi sejak Desember 2019.

Perkembangan ini akan membuat arus modal memihak dolar AS. Permintaan dolar AS yang tinggi membuat nilai tukar mata uang Negeri Adidaya semakin kuat.

Nah, emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Namun dalam jangka pendek, setidaknya hingga kuartal I-2021, harga emas masih berpeluang naik. Sebab, kenaikan suku bunga acuan AS (yang menjadi 'doping' bagi keperkasaan dolar AS) paling cepat baru terjadi pada Maret 2022. Sebelum itu terjadi, peluang kenaikan harga emas masih terbuka.

Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, memperkirakan harga emas akan menguji titik resistance US$ 1.926/troy ons pada kuartal I-2022. Penembusan di atas titik itu akan membuat harga naik lagi ke US$ 1,982-2.073/troy ons. Target harga terdekat ada di US$ 1.921/troy ons.

xauSumber: Reuters

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Harga Emas Hari Ini: Tiada Ramalan Ngeri, Malah Berseri-seri!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular