
Dolar AS Galau, Eh Rupiah Malah Ikut-ikutan!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Selasa (18/1/2022). Ke depan, bagaimanakah kira-kira nasib rupiah?
Rupiah mengawali hari dengan penguatan 0,1% ke Rp 14.315/US$. Namun jelang tengah hari, rupiah masuk zona merah dengan depresiasi 0,03% ke Rp 14.320/US$.
Tekanan di pasar keuangan Indonesia membebani laju mata uang Tanah Air. Pada pukul 11:50 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambles 1,41% ke 6.551,59. Mayoritas saham, 442 emiten, terpantau melemah.
Dolar AS yang sempat tertekan kini berbalik menguat. Pada pukul 12:10 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) naik 0,1% ke posisi 95,25.
Pelaku pasar juga sepertinya mencemaskan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kembali mengganas. Kemarin, Kementerian Kesehatan melaporkan pasien positif corona di Tanah Air bertambah 772 orang. Lebih sedikit ketimbang hari sebelumnya yaitu 855 orang.
Akan tetapi, tren tambahan kasus harian masih meningkat. Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 824 orang dalam sehari. Melonjak dibandingkan rerata seminggu sebelumnya yakni 459 orang setiap harinya. Artinya, terjadi kenaikan lebih dari 79%.
Para ahli dan pemerintah memprediksi puncak kasus Covid-19 akan terjadi pada awal Februari 2022. Hal ini tentu akan berdampak pada pemulihan ekonomi domestik jika pemerintah memutuskan untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mengacu kepada indikator teknikal dengan menggunakan Moving Average Convergence Divergence (MACD), rupiah harus mewaspadai adanya peluang depresiasi. Level support terdekat rupiah ada di di Rp 14.330/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Omicron & Percepatan Tapering, Rupiah Kembali Tertekan