
Rupiah Lagi Kenapa Sih? Lemes Amat, Beb...

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah di perdagangan pasar spot. Pada Jumat (14/1/2022) pukul 15:00 WIB rupiah ditutup turun tipis sebanyak 5 poin atau 0,03% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kala pembukaan pasar, rupiah hanya melemah tipis 0,07%. Seiring perjalanan, depresiasi rupiah naik-turun tapi berhasil ditutup dengan depresiasi tipis.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang Benua Kuning di perdagangan pasar spot pada pukul 15:00 WIB:
Asal tahu saja, performa rupiah yang melemah hari ini juga terlihat di hadapan dolar Singapura dan dolar Australia. Pada pukul 15:00 WIB SG$ 1 dibanderol Rp 10.629,04 di mana rupiah melemah 0,14%.
Hal yang sama terhadap dolar Australia pada pukul 15:00 WIB, AU$ 1 sama dengan Rp 10.405,33 melemah tipis 0,01%.
Meskipun ada transaksi dana besar di pasar saham pekan ini, ternyata tidak membuat performa rupiah juga ikutan bagus. Malah pergerakan rupiah cenderung turun secara keseluruhan hari ini. Tercatat sebanyak Rp 3,37 triliun aksi beli bersih (net buy) dari investor asing.
Tidak sampai di situ, fundamental dari dalam negeri cukup bagus, karena sampai 10 Januari tax amnesty sudah dapat Rp 1,39 triliun.
Isu di atas masih belum dapat mendongkrak performa rupiah, sebab pembuat kebijakan Federal Reserve/The Fed (bank sentral AS) mengisyaratkan akan mulai menaikkan suku bunga AS pada Maret untuk memerangi inflasi.
"Perkiraan saya adalah kami akan menaikkan sebanyak 25 basis poin pada bulan Maret," tutur Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Philadelphia Business Journal.
Dengan aksi tegas yang sudah di ambil oleh bank sentral AS, mereka juga mengisyaratkan akan menyusutkan neraca besar-besaran pada tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
