Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi hari ini. Maklum, harga si logam mulia sebelumnya sudah naik lumayan tajam.
Pada Jumat (14/1/2022) pukul 07:07 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.821,13/troy ons. Turun tipis 0,06% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Harga emas memang berisiko terkoreksi karena tingginya kemungkinan tekanan jual. Sebab, harga aset ini sudah naik cukup tinggi.
Dalam seminggu terakhir, harga emas masih membukukan kenaikan 1,78% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga naik 2,85%.
Oleh karena itu, emas jadi rentan terkena koreksi teknikal. Kenaikan harga yang sudah lumayan tinggi itu akan menggoda investor untuk mencairkan cuan. Kontrak emas dijual, harga pun turun.
Halaman Selanjutnya --> Masa Depan Emas Cerah
Ke depan, bagaimanakah prospek harga emas? Turun lagi ataukah bisa bangkit?
Wang Tao, Analis Teknikal Reuters, memperkirakan masa depan harga emas bakal cerah. Pada kuartal I-2022, dia memperkirakan harga akan menguji titik resistance US$ 1.926/troy ons. Penembusan di titik ini akan membawa harga naik lagi ke kisaran US$ 1.982-2.073/troy ons.
"Sebagai awalan, harga emas akan menembus ke atas US$ 1.835/troy ons. Begitu 'tembok' ini tertembus, maka tantangan selanjutnya adalah menuju US$ 1.926/troy ons," sebut Wang dalam risetnya.
Jika penembusan titik resistance ini terjadi, lanjut Wang, maka akan memberi konfirmasi bahwa harga emas memasuki tren bullish. Investor bisa memasang target harga emas di US$ 1.982/troy ons. Kalau itu tembus juga, maka target berikutnya ada di US$ 2.620/troy ons.
"Target jangka pendek adalah US$ 1.921/troy ons. Setelah itu ada indikasi mendekati US$ 1.926/troy ons," tambah Wang.
TIM RISET CNBC INDONESIA