Bank MAS Berkomitmen Penuhi Modal Inti Rp 3 T Tahun Ini

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
12 January 2022 07:49
Dok Bank Mas
Foto: Dok Bank Mas

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank milik Grup Wings, PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) alias Bank MAS berkomitmen untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp 3 triliun pada tahun ini.

Hal tersebut mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.12/2020 terkait kewajiban modal inti minimum.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Bank MAS menjelaskan, per 31 Desember 2021, perseroan telah memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp 2 triliun pada 2021.

Adapun total jumlah modal inti per akhir 2021 mencapai Rp 2,70 triliun.

Ada dua langkah yang akan dilakukan Bank MAS untuk memenuhi kewajiban modal inti minimum Rp 3 triliun pada tahun ini.

Pertama, dengan memanfaatkan dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada Juni 2021.

Saat IPO, Bank MAS berhasil meraup dana Rp 630 miliar yang kemudian membuat modal inti bank per 31 Desember 2021 meningkat 6,25% dari posisi 30 Juni 2021 menjadi sebesar Rp 2,70 triliun.

Kedua, Bank MAS akan melakukan penerbitan saham baru yang berasal dari hasil eksekusi Waran dari para pemegang saham IPO sampai dengan 31 Desember 2022. Dengan demikian, modal inti bank yang berdiri sejak 1992 ini akan menjadi sekitar Rp 3,3 triliun.

"PT Bank Multiarta Sentosa Tbk, telah menyampaikan rencana pemenuhan kewajiban modal inti minimum tersebut pada saat lPO," jelas manajemen Bank MAS, dikutip CNBC Indonesia, Rabu (12/1/2022).

Bank MAS juga menegaskan akan berkomitmen untuk memenuhi seluruh kewajiban dan ketentuan yang berlaku.

Kemudian, Bank MAS tidak akan melakukan aksi korporasi terkait pemenuhan modal inti tersebut. Bank juga tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan struktur pemegang saham baik pemegang saham pengendali dan ultimate beneficial owner.

"Pemenuhan modal inti minimum ini dapat meningkatkan kinerja usaha bank baik operasional dan keuangan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kredit dan layanan perbankan," kata pihak Bank MAS.

Rencananya, dana yang diperoleh dalam pemenuhan kewajiban modal inti minimum tersebut akan dialokasikan untuk penyaluran kredit dan pengembangan layanan digital guna mendukung pertumbuhan usaha Bank MAS.

"Yang juga pada akhirnya akan meningkatkan kegiatan usaha UMKM guna mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia," imbuh manajemen Bank MAS.

Berhubungan dengan itu, untuk mempertahankan modal inti minimum tersebut laba yang berhasil diperoleh Bank MAS pada 2022 tidak dibagikan dalam bentuk dividen kepada para pemegang saham.

Ini lantaran laba tersebut akan digunakan untuk memperkuat permodalan perusahaan ke depannya.

Sehubungan dengan telah ditetapkan harga eksekusi waran tersebut pada saat lPO, ujar manajemen Bank MAS, maka harga saham MASB akan cukup baik dan marketable.

Hal tersebut, tambah pihak bank, seiring dengan perkembangan usaha Bank MAS ke depan, di mana bank akan memperluas struktur organisasi guna mendukung layanan perbankan digital.

"[Dan] untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan kepada masyarakat serta mengembangkan ekosistem Wings Group, yakni dengan menambahkan Direktorat Layanan Digital Banking," pungkas manajemen Bank MAS.


(adf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hendrik Tanojo Jadi Komisaris Utama Bank Multiartha Sentosa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular