
Awal Pekan Trengginas! Rupiah Libas 3 Dolar Sekaligus

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah trengginas di awal pekan ini, setelah mengalami tekanan sepanjang pekan lalu. Di awal perdagangan Senin (10/1), rupiah langsung melesat melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga ke bawah Rp 14.300/US$. Tidak hanya itu, dolar Singapura dan Australia juga dibuat rontok.
Melansir data dari Refintiv, penguatan rupiah terhadap dolar AS terpangkas siang ini, berada di Rp 14.320/US$ atau menguat 0,24% pada pukul 12:41 WIB.
Di saat yang sama, dolar Singapura dibuat melemah 0,2% ke Rp 10.564,11/SG$ setelah sebelumnya sempat turun 0,42%. Kemudian dolar Australia melemah tipis 0,03% di Rp 10.301,1/AU$, setelah sempat melemah 0,28% pagi tadi.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada hari ini merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) peridoe Desember 2021 sebesar 118,3, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya 118,5.
IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Di atas 100, artinya konsumen percaya diri atau optimistis memandang kondisi ekonomi saat ini hingga beberapa bulan mendatang. Sebaliknya, di bawah 100 berarti konsumen pesimistis.
"Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat pada Desember 2021. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2021 sebesar 118,3 atau berada pada area optimis, relatif stabil dibandingkan dengan indeks pada November 2021 sebesar 118,5," tulis BI dalam Laporan Survei Konsumen yang dirilis hari ini.
IKK di bulan Desember, meski mengalami penurunan tetapi masih menunjukkan optimisme yang tinggi, sebab hanya turun tipis dari bulan sebelumnya yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2020 atau sebelum virus corona menyerang dunia.
Selain itu, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) dilaporkan naik tipis menjadi 76,2 di bulan Desember dari bulan sebelumnya 76,1.
Meski kenaikannya tipis, tetapi dibandingkan triwulan III 2021, cukup jauh lebih tinggi, dimana rata-ratanya sebesar 74,8% sementara di 3 bulan terakhir 2021 rata-rata sebesar 75,8%.
Artinya ada peningkatan konsumsi di penghujung tahun 2021 yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
BI sendiri memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 4,5% di triwulan IV 2021. Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 diperkirakan berada di kisaran 3,2-4,4%.
"Kita perkirakan bisa di atas 4,5% pada triwulan IV. Kami lihat pertumbuhan ekonomi di 4% ini akan terus membaik," tutur Perry Warjiyo, Gubernur BI, usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Desember 2021.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
