Sakti! Jaman Now Nambang Kripto Bisa dari Mobil!

Riset, CNBC Indonesia
10 January 2022 06:55
Infografis, Top 5 Kripto Sepekan
Foto: Infografis/ Top 5 Kripto Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Selain dengan trading, salah satuĀ alternatif untuk meraup cuan di dunia cryptocurrency bisa dilakukan lewat mining alias menambang.

Secara sederhana, mining adalah suatu proses yang melibatkan algoritma komputer yang super canggih untuk memvalidasi transaksi token kripto. Mekanisme ini sering diibaratkan dengan proses audit pada umumnya.

Seorang miner yang sukses memvalidasi transaksi di dunia kripto bakal mendapat imbalan berupa token kripto tersebut yang tentunya memiliki nilai.

Namun berbeda dengan trading, proses mining lebih rumit dan memiliki ongkos yang mahal karena harus tersambung ke listrik dengan daya besar serta saluran internet stabil dan komputer canggih.

Meskipun ongkosnya besar, tetapi cuan yang berpotensi dihasilkan tentu juga lebih besar karena jumlah koin yang dihasilkan dari mining umumnya jumbo.

Seiring dengan kenaikan harga token kripto dalam dua tahun terakhir dan maraknya aktivitas mining, beberapa orang mencoba membuat terobosan. Salah satunya adalah Siraj Raval.

Mengutip CNBC International, Raval adalah seorang yang berusaha melakukan mining token kripto lewat mobil listrik yang diproduksi oleh perusahaan Elon Musk yakni Tesla.

Mining lewat mobil listrik? Kedengarannya memang gila, tetapi begitulah adanya. Raval sendiri mengkaim bahwa saat harga token kripto naik fantastis di sepanjang 2021, dia bisa meraup cuan bersih sebesar US$ 800/bulan lewat mining.

Apabila hasil tersebut bisa dipertahankan secara konsisten, maka pendapatan bersih Raval dari mining token kripto bisa mencapai US$ 9.600/tahun atau sekitar Rp 137.28 juta dalam satu tahun dengan asumsi kurs Rp 14.300/US$.

Menurut penambang Bitcoin Alejandro de la Torre, mining lewat mobil listrik Tesla sejatinya seperti mengkoneksikan berbagai perangkat komputer ke sumber listrik alternatif.

"Komponen utama [mining] adalah harga listrik. Jika lebih murah melakukannya dengan kendaraan listrik maka lakukan saja," kata Torre kepada CNBC International.

Memang menambang token kripto lewat mobil listrik merupakan aktivitas yang mungkin dilakukan karena ada sumber listrik, komputer dan juga space-nya. Tinggal sedikit modifikasi saja.

Untuk kasus Raval, dia mengatakan harus meretas sistem komputer di mobil Tesla Model 3 2018 yang dimiliki dan menyambungkan Graphic Processing Unit (GPU) ke kendaraan tersebut.

Dari sana, Raval menambatkan lima unit GPU ke baterai mobil Tesla-nya. Kemudian Raval menjalankan algoritma spesifik untuk menambang Ethereum, token kripto dengan market cap terbesar kedua setelah Bitcoin.

Meskipun dia harus membayar untuk mengisi daya kendaraannya, Raval mengatakan bahwa baterainya sendiri "tidak ada batasan", jadi dia bisa mendapatkan banyak keuntungan.

Mobil Raval mendapat 320 mil per pengisian, dan dibutuhkan sekitar US$10 hingga US$15 untuk mengisinya.

Raval memperkirakan bahwa dia menambang sekitar 20 jam sehari dari baterai Tesla-nya. Meskipun harga kripto seperti Ethereum rentan terhadap volatilitas, Raval telah menggunakan backstop lain untuk memastikan dapat meraup cuan.

Pertama, dia mempertaruhkan Ethereumnya di "Midas.Investments," platform investasi kripto kustodian yang menawarkan persentase hasil tahunan sebesar 23% dari investasinya. Dia juga tidak pernah menguangkan ke dolar AS sehingga akunĀ kripto-nya terus berkembang.

Dengan semua langkah tersebut, Raval mengatakan bahwa selama tahun 2021, ia memperoleh sekitar US$400 hingga US$800 per bulan, membuat usaha itu menguntungkan, bahkan selama pasar kripto sedang lesu.

Meskipun untuk kasus Raval masih bisa cuan, faktor yang perlu dipertimbangkan menurut analis maupun penambang lain adalah apakah cuan tersebut sepadan dengan ongkos yang dikeluarkan, adalah faktor yang perlu jadi pertimbangan utama.


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Bitcoin Terus Melonjak Tinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular