Bursa Asia Bangkit Lagi, Hang Seng-KOSPI Melesat 1% Lebih

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Jumat, 07/01/2022 16:59 WIB
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia ditutup menghijau pada perdagangan Jumat (7/1/2022), setelah sehari sebelumnya sempat terkoreksi karena investor merespons negatif dari potensi dipercepatnya pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Indeks Hang Seng naik 1,82% ke level 23.493,38. KOSPI Korea Selatan melompat 1,18% ke 2,954.89, Straits Times Singapura menguat 0,66% ke 3.205,26, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 0,72% ke posisi 6.701,316.

Sedangkan untuk indeks Nikkei dan Shanghai Composite China ditutup di zona merah pada hari ini. Tetapi, koreksi Nikkei dan Shanghai sudah terpangkas dan cenderung melemah tipis. Nikkei turun tipis 0,03% ke level 28.478,56 dan Shanghai melemah 0,18% ke posisi 3.579,54.


Indeks Nikkei dan Shanghai masih ditutup terkoreksi pada hari ini, karena investor di kedua negara di Asia Timur tersebut masih cenderung menahan taruhannya pada hari ini.

Meskipun masih di zona merah, tapi koreksi Nikkei dan Shanghai cenderung terpangkas di mana keduanya hanya melemah cenderung tipis.

Sedangkan, indeks Hang Seng melonjak nyaris 2% dan memimpin penguatan bursa Asia pada pada hari ini, karena didorong oleh kenaikan saham teknologi dan properti.

Indeks Hang Seng Tech melesat 2%, berbalik arah dari rekor terendah di sesi sebelumnya. Saham Alibaba menjadi pendorong utama Hang Seng pada hari ini, dengan melesat hingga 6,45%, berikutnya saham JD.com juga melesat 4,75%.

Setelah sempat merespon negatif dari sikap bank sentral AS, The Fed yang semakin hawkish pada perdagangan kemarin, pada hari ini mereka cenderung merespons positif dari data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam yang mencatatkan hasil positif.

Data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu yang tercatat di angka 207.000 unit, atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam survei Dow Jones yang memperkirakan angka 195.000.

Tak hanya di Asia saja, pelaku pasar di Wall Street juga mulai kembali optimististis. Hal ini terlihat dari terpangkasnya koreksi bursa terbesar dunia tersebut pada penutupan fajar tadi waktu AS.

Dari pasar obligasi pemerintah AS, imbal hasil atau yield treasury bertenor 10 tahun mulai mengalami penurunan kembali setelah sempat naik hingga menyentuh kisaran level 1,75% pada perdagangan Kamis kemarin waktu AS, meskipun masih berada di kisaran level 1,7%.

Dilansir dari CNBC International, yield treasury bertenor 10 tahun cenderung menurun 0,8 basis poin (bp) ke level 1,7% pada pukul 16:46 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"