Wow! Rp 588,6 Triliun Aset BRI Penuhi Prinsip ESG

sys, CNBC Indonesia
07 January 2022 17:45
Keberlanjutan bisnis berdasarkan ESG atau sustainable finance menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar, termasuk di emiten bank BUMN, PT Bank Rayat Indonesia Tbk (BBRI).
Foto: Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sunarso (Dok. BRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberlanjutan bisnis berdasarkan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) menjadi salah satu perhatian utama investor untuk berinvestasi di korporasi besar, termasuk di emiten bank BUMN, PT Bank Rayat Indonesia Tbk (BBRI).

Hal ini ditunjukkan dalam penerapan ESG dalam operasional bisnis perseroan dari komposisi aset yang dimiliki BRI. Hingga kuartal III-2021, sebanyak 64,6% atau setara Rp 588,6 triliun aset BRI merupakan aset dengan penerapan prinsip ESG.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, perusahaan berupaya menerapkan prinsip ESG untuk meneruskan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

"ESG menjadi komitmen perusahaan dalam strategi transformasi BRI yang saat ini terus berlanjut. BRI akan segera membentuk Unit Kerja Khusus yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan ESG itu. Ini adalah bagian-bagian transformasi," kata Sunarso, dalam keterangan pers, dikutip Jumat (7/1/2022).

Di samping itu, kata Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) ini, transformasi ini juga terus diupayakan hingga ke sembilan anak perusahaan BRI guna mendorong pemetaan risiko atau spreading risk yang lebih optimal.

"Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi dalam rangka value creation terhadap BRI Group," kata dia.

Menurut Sunarso, transformasi yang sudah dijalankan sejak 2016 ini telah menimbulkan berbagai implikasi positif bagi BRI dan seluruh pemegang kepentingan. Dari segi profitabilitas, BRI mencatatkan pertumbuhan laba bersih 45% year on year (yoy) menjadi Rp20,4 triliun per kuartal III-2021.

Tidak hanya itu, upaya transformasi ini juga sukses memitigasi adanya krisis COVID-19, yakni melalui digitalisasi penyaluran kredit yang fokus di segmen mikro. BRI telah mengubah sistem Loan Approval System (LAS) yang didigitalisasi melalui sistem BRISPOT.

"Bayangkan kalau selama pandemi ini kami tidak sempat mentransformasi cara kita memproses bisnis terutama di backbone, itu di mikro. Maka patut kita panjatkan syukur, untung waktu itu kita mendigitalkan proses kredit kita di mikro. Kalau tidak, kita tidak akan mengalami pertumbuhan seperti sekarang ini," ujarnya.

Pihaknya mengungkapkan, pandemi membuat seluruh pertumbuhan kredit di industri perbankan melemah. Namun kredit di segmen UMKM BRI mampu tumbuh 12,5% yoy.


(sys/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! Pembiayaan Berkelanjutan BRI Tembus Rp 777 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular