
Reli Tak Terbendung, IHSG Ditutup Menembus Level 6.700

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Jumat (7/1/2021), atau sukses menyentuh level psikologis selanjutnya pada 6.700.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.701,316 atau bertambah 47,965 poin (+0,72%) pada penutupan sore. Dibuka naik 0,07% ke 6.586,26, indeks acuan utama bursa ini terus melambung hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.712,147 pada pukul 14:40 WI .
Sementara itu, level terendah harian pada 6.647,713 disentuh beberapa menit selepas pukul 09:00 WIB. Sebanyak 26 saham menguat, sedangkan 256 lain melemah, dan 170 sisanya flat.
Nilai perdagangan masih terbatas di level Rp 11,41 triliun dengan melibatkan 18 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 jutaan kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 989,93 miliar.
Saham yang mereka buru terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 624,9 miliar dan Rp 150,4 miliar. Keduanya lompat masing-masing sebesar 2,34% dan 1,35% ke Rp 7.650 dan Rp 18.800/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 80,5 miliar dan Rp 72,2 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, di mana BBYB anjlok 3,69% menjadi Rp 2.350 sedangkan BBRI menguat 0,72% menjadi Rp 4.190/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham BBCA dan ARTO meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 1,1 triliun dan Rp 852,4 miliar, diikuti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 652 miliar.
Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan bursa utama Asia yang variatif cenderung menguat, di mana indeks Hang Seng Hongkong dengan reli sebesar 1,74% diikuti indeks bursa Australia memimpin reli dengan lompat sebesar 1,29%. Sebaliknya, bursa Taiwan memimpin koreksi, sebesar 1,08%.
Sentimen positif berhembus dari Amerika Serikat (AS) dengan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu yang tercatat di angka 207.000 unit, atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angka 195.000.
Wall Street juga mulai kembali optimistis setelah sempat cemas melihat rencana pengetatan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Hal ini terlihat dari penguatan bursa terbesar dunia tersebut pada penutupan fajar tadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1