IHSG Menguat di Penutupan Sesi 1, Setelah Sempat Sentuh 6.700
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau di penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (7/12/2021), setelah sempat menyentuh level psikologis baru pada 6.700.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.665,308 atau melompat 83,83 poin (+1,27%) pada pukul 11:30 WIB. Dibuka naik 0,24% ke 6.669,511, indeks acuan utama bursa ini sempat berfluktuasi dan beberapa menit usai pukul 09:00 WIB menyentuh zona merah pada 6.647,713 yang sekaligus menjadi level terendah hariannya.
Sementara itu, level tertinggi hariannya berada di level 6.703,745 yang disentuh beberapa menit jelang penutupan sesi pertama. Mayoritas saham hari ini menguat yakni sebanyak 281 unit, sedangkan 203 lain melemah, dan 187 sisanya flat.
Nilai perdagangan masih terbatas di level Rp 6,14 triliun dengan melibatkan 11 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 778.000-an kali. Investor asing hari ini mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 643,82 miliar.
Saham yang mereka buru terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 519,4 miliar dan Rp 56,8 miliar. Keduanya lompat masing-masing sebesar 2,01% dan 0,94% ke Rp 7.625 dan Rp 18.725/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 46,3 miliar dan Rp 44,9 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah, di mana BBYB anjlok 1,64% menjadi Rp 2.400 sedangkan BBRI menguat 0,48% menjadi Rp 4.180/saham.
Dari sisi nilai transaksi, saham BBCA dan JAGO meraja dengan total nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 658,5 miliar dan Rp 556 miliar, diikuti PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 502 miliar.
Reli IHSG terjadi di tengah pergerakan bursa utama Asia yang variatif cenderung menguat, di mana indeks bursa Australia memimpin reli dengan lompat sebesar 1,25% sementara Hang Seng Hongkong menyusul dengan menguat 1,15%. Sebaliknya, bursa Taiwan memimpin koreksi, sebesar 1,17%.
Sentimen positif berhembus dari Amerika Serikat (AS) dengan klaim tunjangan pengangguran pekan lalu yang tercatat di angka 207.000 unit, atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angka 195.000.
Wall Street juga mulai kembali optimistis setelah sempat cemas melihat rencana pengetatan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). Hal ini terlihat dari penguatan bursa terbesar dunia tersebut pada penutupan fajar tadi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)