
Top! Laba BSDE Meroket 154,18% Jadi Rp 930 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan properti milik grup Sinarmas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mencatatkan laba periode berjalan senilai Rp 930,77 miliar sepanjang sembilan bulan pertama 2021. Angka tersebut meroket 154,18% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 366,17 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham pada akhir periode tersebut mencapai Rp 44,51 dari sebelumnya senilai Rp 18,65.
Pendapatan perusahaan pada periode tersebut mencapai Rp 5,16 triliun, mengalami pertumbuhan 20,74% YoY dari sebelumnya Rp 4,27 triliun di akhir September 2020.
Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 1,85 triliun dari sebelumnya Rp 1,25 triliun. Beban penjualan juga naik menjadi Rp 692,29 miliar dari sebelumnya Rp 129,87 miliar.
Perusahaan mendapatkan keuntungan dari akuisisi saham entitas anak senilai Rp 153,99 miliar pada periode ini. Lalu juga mendapatkan keuntungan dari penilaian kembali nilai wajar iestasi pada ventura bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas pada tanggal akuisisi senilai Rp 8,95 miliar.
Kedua pos ini belum ada pada periode sebelumnya.
Beban bunga dan keuangan lainnya turun tipis menjadi Rp 1,23 triliun dari Rp 1,33 pada akhir kuartal III-2020.
Pada periode ini, perusahaan membukukan penambahan dari bagian atas laba bersih dari entitas asosiasi menjadi sebesar Rp 6,33 miliar dari sebelumnya Rp 2,12 miliar.
Di periode ini, tercatat nilai aset BSDE menjadi sebesar Rp 60,10 triliun, turun tipis dari posisi akhir Desember 2020 yang senilai Rp 60,86 triliun. Aset lancar tercatat mencapai Rp 27,78 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 32,31 triliun.
Di pos liabilitas, terjadi penurunan hingga kuartal III-2021 menjadi Rp 24,69 triliun dari sebelumnya Rp 24,39 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp 9,72 triliun dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka Rp 14,96 triliun.
Ekuitas perusahaan di akhir September 2021 lalu mencapai Rp 35,40 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 34,47 triliun.
(mon/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Properti Sinarmas Cetak Sales Rp 6 T, Bisnis Properti Pulih?
