Tahun Baru Tinggal Beberapa Jam Lagi, Bitcoin Cs Rebound!

chd, CNBC Indonesia
Jumat, 31/12/2021 11:30 WIB
Foto: Bitcoin (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) terpantau berbalik arah (rebound) ke zona hijau pada perdagangan Jumat (31/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, meskipun pergerakannya juga cenderung lebih mendatar.

Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:42 WIB, hanya kripto Binance Coin dan kripto stablecoin USD Coin yang masih terkoreksi pada hari ini.

Binance Coin melemah 0,44% ke level harga US$ 511,66/koin atau setara dengan Rp 7.298.830/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.265/US$).


Sementara sisanya berhasil rebound pada hari ini. Bitcoin menguat 1,07% ke level US$ 46.945,93/koin atau Rp 669.683.691/koin, Ethereum melesat 2,02% ke level US$ 3.711,32/koin (Rp 52.941.980/koin), Cardano melonjak 2,32% ke US$ 1,34/koin (Rp 19.115/koin), dan Terra melompat 4,64% ke US$ 85,67/koin (Rp 1.222.083/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Jelang pergantian tahun yang tinggal menghitung jam saja, Bitcoin dan kripto lainnya cenderung pulih dari koreksi yang terjadi pada perdagangan kemarin. Meski cenderung pulih, tetapi Bitcoin, Ethereum, dan kripto big cap lainnya cenderung mendatar pada hari ini.

Hal ini karena investor masih cenderung memilih cash out, karena mereka ingin merayakan Tahun Baru 2022 yang hanya tinggal beberapa jam saja.

Di lain sisi, periode jatuh tempo kontrak opsi (option) di pasar kripto pada hari ini juga turut menahan laju kenaikan kripto big cap.

Bitcoin cenderung mendekati level US$ 47.000 pada hari lain dari perdagangan spot volume rendah. Analisis teknikal mendukung sinyal "beli" setelah Bitcoin mencatat kerugian tiga hari berturut-turut pada pekan ini.

CoinDesk mencatat bahwa volume perdagangan spot Bitcoin di bursa terpusat tetap rendah atau masih mengalami penurunan dari perdagangan kemarin.

Foto: CoinDesk & CryptoCompare

"Bitcoin masih turun lebih dari 6% dalam tujuh hari terakhir," kata Katie Stockton, pendiri dan managing partner Fairlead Strategies, dilansir dari CoinDesk.

"Bitcoin memiliki sinyal "beli" kontra-tren jangka pendek baru pada hari ini," tulis Stockton dalam analisis teknikalnya.

"Sinyal mendukung rebound dua minggu lebih, meskipun keyakinan rendah karena stochastics harian tidak menegaskan kondisi jenuh jual (oversold) jangka pendek," tambah Stockton.

Pada hari ini, sentimen pasar keuangan global memang cenderung lebih sepi, karena pasar keuangan di sebagian besar negara, terutama di pasar sahamnya telah berakhir pada Kamis kemarin.

Namun, sentimen positif juga masih hadir, terutama dari kabar seputaran virus corona (Covid-19) varian Omicron juga masih terjadi hingga hari ini.

Sebelumnya, hasil studi di Afrika Selatan menunjukkan orang-orang yang terinfeksi Omicron, terutama yang sudah divaksin memiliki, akan memiliki imun yang lebih kuat dalam menghadapi varian Delta.

Terbaru, John Bell, profesor kedokteran di Universitas Oxford serta penasehat pemerintah Inggris menyatakan pemandangan horor gelombang Covid-19 sudah menjadi sejarah.

Saat berbicara di BBC Radio 4, Bell menganalisa data dari Inggris di mana penambahan kasus per hari mencapai rekor tertinggi, dan penerimaan pasien di rumah sakit berada di level tertinggi sejak bulan Maret. Tetapi, Bell mengatakan jumlah orang yang berada di ICU, khususnya yang sudah divaksinasi masih sangat, sangat rendah.

Kemudian dari Amerika Serikat (AS), ahli penyakit menular Gedung Putih, Anthony Fauci memperkirakan penyebaran Omicron di Negeri Paman Sam akan mencapai puncaknya pada akhir Januari.

Sebelumnya dalam konferensi pers Gedung Putih, Fauci juga mengatakan jika data yang ada saat ini menunjukkan Omicron tidak menimbulkan penyakit berat seperti varian Delta.

Selain itu Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga optimistis fase akut dari pandemi bisa berakhir di tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Panas" AS-China & Aksi The Fed Bikin Bitcoin Berpesta