Perpanjang Reli, Wall Street Dibuka Menguat
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melesat pada perdagangan Kamis (30/12/2021), membuka peluang berlanjutnya penguatan indeks utama bursa Negara Adidaya tersebut.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 110 poin (+0,3%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit bertambah menjadi 73,34 poin (+0,2%) ke 36.561,97. S&P 500 naik 11,69 poin (+0,24%) ke 4.804,75. Nasdaq lompat 75,05 poin (+0,48%) ke 15.841,27.
Investor akan memantau data tenaga kerja berupa klaim tunjangan pengangguran mingguan. Ekonom dalam survey Dow Jones memperkirakan ada 205.000 klaim pengangguran pekan lalu atau sama seperti pekan sebelumnya menjadi level terendah dalam lebih dari 50 tahun.
Kemarin, indeks S&P 500 menguat 0,14% dan menjadi yang ke-70 menyentuh rekor tertinggi baru tahun ini. Tahun ini menjadi yang terbaik kedua sepanjang sejarah, mengekor kinerja tahun 1995 yang mencetak 77 aksi pecah rekor.
Sementara itu, Dow Jones kemarin naik 90 poin ke rekor tertinggi baru sejak November, sedangkan Nasdaq melemah 0,1% karena aksi jual saham AMD dan Nvidia masing-masing sebesar 1%.
Ketiga indeks bursa AS tersebut mencetak reli bulanan per Desember. Indeks S&P dan Dow Jones juga mencetak kinerja bulanan terbaik kedua, sedangkan Nasdaq masih berpeluang mencetak reli bulanan yang ketiga.
Kinerja tersebut semakin memperkuat fenomena "Santa Claus rally" di mana indeks S&P 500 menguat dalam 5 hari terakhir jelang tahun baru dan 2 hari setelah tahun baru. Persentasenya mencapai 78,5% dari total pergerakan bursa AS sejak tahun 1928, menurut Bank of America.
Dengan hanya dua hari perdagangan tersisa untuk tahun ini, secara tahunan ketiga indeks tersebut juga menguat di mana S&P dan Dow Jones melonjak masing-masing sebesar 27,6% dan 19,2% secara tahun berjalan. Adapun Nasdaq melompat 22,3% sedangkan Russell 2000 naik 13,9%.
"2021 adalah tahun yang menyenangkan bagi pasar saham... antara stimulus Federal untuk menjaga perputaran ekonomi, kebijakan moneter longgar dari The Fed yang menjaga likuiditas pasar dan suku bunga rendah dan berlanjutnya perbaikan medis," tutur Anu Gaggar, perencana investasi global Commonwealth Financial Network, seperti dikutip CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)