Rupiah Diramal Loyo di 2022, Dolar AS Bisa Tembus Rp 15.000

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
Kamis, 30/12/2021 15:50 WIB
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi bisa mencapai Rp15 ribu pada 2022. Ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya prediksi tersebut.

Menurut hasil riset DBS Group Research, nilai tukar rupiah bisa melemah lantaran dolar AS diperkirakan menguat secara global mulai 2022. Penguatan diperoleh dolar AS akibat pengetatan moneter yang dilakukan AS melalui bank sentralnya.


"Dengan mengecualikan guncangan akibat varian Covid Omicron dan pengetatan moneter AS yang lebih agresif, kami memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tetap di kisaran 14000-15000 pada 2022 dan 2023," tulis DBS dalam hasil risetnya, dikutip Kamis (30/12/2021).

DBS memprediksi kenaikan suku bunga Bank Sentral AS akan terjadi pada kuartal IV/2022. Setelah itu, posisi dolar AS akan semakin kuat di tingkat global. Pelemahan nilai tukar rupiah bisa diredam apabila Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali antara kuartal IV/2022 hingga kuartal II/2023.

"Indonesia telah menjadi Presidensi G20 dan akan menjadi tuan rumah KTT G20 untuk pertama kalinya pada akhir 2022. Indonesia akan mengupayakan kebijakan yang sinkron dengan normalisasi kebijakan global. Sejalan dengan tujuan itu, BI berencana mempertahankan suku bunga rendah hampir sepanjang 2022, untuk membantu pemulihan Indonesia akibat pandemi, dengan asumsi The Fed tidak mengeluarkan kebijakan kejutan dan menaikkan suku bunga lebih tinggi," tulis DBS.

Riset yang sama juga memprediksi akan ada depresiasi nilai tukar dolar AS pada 2023, karena pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam berpotensi ada di bawah 3%. Bank Sentral AS diperkirakan menuntaskan kenaikan suku bunga di Kuartal II/2023 diiringi target inflasi AS kembali pada level 2%.

Sejak 2018, nilai tukar rupiah stabil di kisaran Rp14 ribu - Rp15 ribu per dolar AS. Depresiasi nilai tukar rupiah hingga melebihi Rp15 ribu per dolar AS sempat terjadi, namun hanya hanya berlangsung singkat.

Sebagai contoh, nilai tukar rupiah sempat terdepresiasi hingga level tersebut saat perang dagang AS dan China memanas pada 2018 lalu. Depresiasi juga berlangsung singkat kala likuiditas AS berkurang selama masa awal pandemi Covid-19 pada 2020.

Saat kedua momen itu terjadi, stabilitas rupiah terkendali setelah BI membuat perjanjian pertukaran mata uang dengan Otoritas Moneter Singapura di Oktober 2018, dan menyepakati perjanjian repo bilateral dengan US Federal Reserve di April 2020.

Saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah di pasar spot ada di level Rp14.260 per dolar AS. Posisi ini melemah 0,07% dibanding penutupan perdagangan pada Rabu (29/12).


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Cerah Hingga Tekanan Dolar & Tarif Masih Jadi Risiko